Day 19
Keluaran 5
“Lalu Musa kembali menghadap Tuhan, katanya: ”Tuhan, mengapakah Kauperlakukan umat ini begitu bengis? Mengapa pula aku yang Kauutus? Sebab sejak aku pergi menghadap Firaun untuk berbicara atas nama-Mu, dengan jahat diperlakukannya umat ini, dan Engkau tidak melepaskan umat-Mu sama sekali.” Tetapi Tuhan berfirman kepada Musa: ”Sekarang engkau akan melihat, apa yang akan Kulakukan kepada Firaun; sebab dipaksa oleh tangan yang kuat ia akan membiarkan mereka pergi, ya dipaksa oleh tangan yang kuat ia akan mengusir mereka dari negerinya.””
Keluaran 5:22-24
Tentang Allah:
Allah tidak pernah lalai. Itulah fakta atau kenyataan yang ada pada Allah yang Maha Kuat itu. Apa yg dihadapi Musa dan Harun, juga apa yang diterima umat Israel, umat pilihan Allah atas perlakuan Firauan, bukan semerta merta Allah acuh dan tak tau apa apa. Tapi, dalam semuanya justru Allah punya rencana, Allah mendidik dan mengajar umatNya, dengan caraNya. Allah sendiri yg bertindak dengan kuasaNya. Namun manusia....
Tentang manusia:
Musa...
terlihat Musa mulai goyah, karena respon bang Israel yang menyudutkan dia, karena keadaan terjadi tak seperti yang diharapkan. Musa berfokus pada masalah, tidak pada Allah. Tapi dari Musa pun kita belajar, dalam keguncangan pikiran-hati-kehendaknya, Musa MENGHADAP Allah, Musa membutuhkan Allah, dan Dia mengambil sikap yang tepat untuk datang kepada Allah yang mengutusnya.
Perenungan:
Dalam kehidupan, seringkali kita juga diperhadapkan dengan kenyataan-kenyataan yang tak kita harapkan, diperhadapkan dengan manusia manusia yang menyalahkan atau menyudutkan kita. Mungkin apa yang kita lakukan sudah benar, kita hanya mau menyampaikan dan meneruskan apa yang Allah perintahkan untuk disampaikan, kita mau menggerakkan, tetapi yang terjadi malah sebaliknya, ada penolakan.
Puji bagi Allah, dalam hal ini Tuhan mengajar kita sesuatu, menguji ketekunan kita, dan datang pada Allah. Kebenarannya, Allah tidak pernah lalai atas rencana dan perintahNya.
Amin
Keluaran 6
Tentang Allah:
sebanyak x kali Allah berkata dan berfirman “Akulah Tuhan...” (ayat 1, 5, 6, 7, 28).
Hal ini penting, untuk Musa dan kita semua ingat serta memegang kebenaran ini, bahwa Allah adalah Tuhan. Itu artinya Dia Pemilik, Penguasa, Dia kuat, Dia sanggup, Dia Allah yang memberi perintah, Dia Allah yang mengutus, maka Dia pasti berdaulat dalam segala yang diperkatakan dan dilakukanNya.
Manusia perlu mengerti hal ini dengan benar, supaya dalam segala hal, berfokus pada Allah yang besar, bukan pada manusia lainnya yang sama seperti kita, atau pada keadaan yang justru ada dalam kendali Allah.
Tentang manusia:
Kembali Musa mengulang keminderannya akan kekurangan diri yang tak pandai bicara, dan kembali juga Dia mengadu akan sikap bangsa Israel yang menolaknya. Selain itu, Musa juga berlagak tau akan apa yang terjadi di depan, dengan berkata:
“Tetapi Musa berkata di hadapan Tuhan: ”Orang Israel sendiri tidak mendengarkan aku, bagaimanakah mungkin Firaun akan mendengarkan aku, aku seorang yang tidak petah lidahnya!””
Keluaran 6:11
Tak bisa dipungkiri, kita manusia yang sudah rusak karena dosa, dosa merusak gambar diri manusia, doa merusak relasi dengan Allah dan sesama. Padahal, Tuhan sudah banyak kali menegaskan kpd Musa, Siapa Allah! Tapi Musa belum mengerti mengenai “siapa manusia”!
Perenunganku:
Allah begitu panjang sabar. Allah tetap setia menyampaikan kebenaran untuk meneguhkan dan menegaskan Musa, bahwa Dia adalah Tuhan Allah yang berkuasa, Allah menyatakan diriNya, hal ini merupakan suatu kehormatan, Allah menunjukkan pemeliharaan dan penjagaanNya yg tak pernah luput terhadap orang-orang yang dipilih dan diutusNya.
Begitu juga terhadap kita yang percaya dan telah dipilih Allah, kebenaran ini haruslah terus kita pegang, bahwa Allah adalah Allah yang Esa, Allah yang berkuasa, sehingga jangan sampai fokus kita bergeser terhadap hal lain, daripada Allah.
Amin
Keluaran 7
“Tetapi Aku akan mengeraskan hati Firaun, dan Aku akan memperbanyak tanda-tanda dan mujizat-mujizat yang Kubuat di tanah Mesir. Bilamana Firaun tidak mendengarkan kamu, maka Aku akan mendatangkan tangan-Ku kepada Mesir dan mengeluarkan pasukan-Ku, umat-Ku, orang Israel, dari tanah Mesir dengan hukuman-hukuman yang berat. Dan orang Mesir itu akan mengetahui, bahwa Akulah Tuhan, apabila Aku mengacungkan tangan-Ku terhadap Mesir dan membawa orang Israel keluar dari tengah-tengah mereka.”
”Apabila Firaun berkata kepada kamu: Tunjukkanlah suatu mujizat, maka haruslah kaukatakan kepada Harun: Ambillah tongkatmu dan lemparkanlah itu di depan Firaun. Maka tongkat itu akan menjadi ular.””
Keluaran 7:3-5, 9
Tentang Allah:
Terhadap pengutusanNya, Allah tidak tinggal diam. Pada utusanNya, Musa, Allah menyertai dengan memperlengkapi dia dengan tanda-tanda, ada kuasa Allah yang mengiring langkah kaki setiap utusanNya. Dan Allah sanggap melakukan sesuatu yang besar lewat hal yg manusia pandang kecil, Allah sanggup memakai apa yang ada pada manusia untuk menyatakan kebesaran dan kemuliaanNya.
Seperti halnya Musa, dengan tongkat yg ada padaNya, Allah membuat mujizat melaluinya. Sungguh Allah luarbiasa.
Tentang manusia:
Musa mentaati apa yang Allah perintahkan dengan menyampaikan pesan Allah kpd bang Israel jg kepada Firaun. Musa juga taat untuk melakukan apa yg Tuhan perintahkan dengan tongkat yg padaNya. Sehingga Tuhan nyatakan kuasaNya.
Perenunganku:
Apa yang ada pada kita cukup untuk menyatakan kebesaran Tuhan dan memuliakanNya.
Seringkali, kita mencari cari yang gak ada. Padahal bukan ttg sarana dan prasarananya, bukan tentang background kita, bukan tentang kekurangan dan kelebihan kita. Tapi tentang “siapa Allah” yang ada dibalik segala sesuatunya.
Allah sanggup, Allah bekerja atas hal terkecil yang ada pada kita sekalipun, jika Ia mengutus, jika berkehendak, bagian kita taat melakukan, selebihnya adalah bagian Allah.
Amin
Komentar
Posting Komentar