Day 5

Kejadian 16

Tentang Sarai:

  • Sarai bisa dibilang cukup kuat punya mental untuk siap dipoligami, karna bagi seorang istri tidak mudah memberi izin suaminya meniduri wanita lain, dalam hal ini Hagar, hamba Sarai sendiri (v.2). Namun, dari sini bisa mengambil dua hal: pertama, Sarai yang berusaha supaya janji Tuhan tentang keturunan akan bangsa-bangsa dapat terjadi, karna Sarai menyadari diusianya yang lanjut, ia mengalami kesulitan memiliki anak. Kedua, ketidakpercayaan atau keraguan Sarai terhadap janji Tuhan, belum lagi dia telah mengambil keputusan tanpa melibatkan Allah di dalamnya, dosa ada resikonya.
  • Menyalahkan suami. Atas perilaku Hagar, hamba Sarai yang merendahkan Sarai karna tidak punya anak, Sarai pun menyalahkan suaminya dengan meminta pertanggungjawaban atas penghinaan yang didapatinya (v.5). Sering terjadi dalam kehidupan, bagaimana terhadap keputusan kita yang terjadi tanpa melibatkan Tuhan, kemudian menghasilkan kesedihan dan penderitaan, lalu kita cenderung menyalahkan orang lain atau situasi. Belajar lagi dari sini, bahwa adalah penting jika kita sungguh-sungguh bergumul terlebih dahulu, berdoa dan menyampaikan segala sesuatu termasuk rencana dan tindakan yang akan kita ambil kepada Tuhan.

Tentang Hagar:

  • Hagar, hamba Sarai yang telah mengandung anak dari Abram. Dia berlaku salah, jatuh dalam dosa karna sudah merendahkan Sarai (v.4b). Dari sini, memicu perselisihan dia dengan Sarai nyonyanya, sehingga Sarai menyiksa dia.
  • Kasih karunia dan janji Tuhan. Allah sendiri yang menjumpai Hagar karena Hagar lari menghindari Sarai (v.7). Suatu priviledge dan bukti Allah tetaplah kasih. Tuhan tidak ingkar pada janjinya, sekalipun bukan Ismael anak perjanjian itu, namun Ismael tetaplah anak Abram yang juga berhak menerima janji akan keturunan yang banyak. Tuhan tepati.


Kejadian 17

Tidak ada yang mustahil:

Allah serius dengan perkataanNya. Misi Allah nyata melalui keturunan dari Sarai, isteri Abram yang telah ditunjukNya (v.16). Allah akan tetap menggenapi janji keturunan pada Abram dan Sarai, sekalipun kondisi dan usia keduanya tidak memungkinkan memiliki anak. Namun Allah adalah Mahakuasa (v.1). Yang tidak mungkin menjadi mungkin. Allah telah memilih, Dia pasti memperlengkapi sampai akhir. Sunat adalah tanda perjanjian antara Abram dan Allah atas keturunannya yang besar dan banyak.

  • Respon Abram:

Abram sujud (v.3), sebagai syukur dan hormatnya.

Abram tertunduk dan tertawa mendengar janji Allah (v.17), menunjukkan ketidakpercayaan atau kekagetannya.

Abram TAAT (v.13), Abram melakukan sunat perintah Allah sebagai tanda perjanjian, Abram dan setiap laki-laki yang ada pun di sunat.


Kejadian 18

Beberapa kali kita dapati bahwa Tuhan berbicara secara langsung pada zaman itu. Tuhan menampakkan diri (v.1), pernah juga Tuhan datang, Tuhan berfirman, berkatalah Tuhan, dll. Sungguh hanya karna inisiatif dan kemurahan Allah saja sehingga manusia dapat menjadi rekan Allah Sang Agung dalam pekerjaanNya di dunia. Terlebih Allah begitu penuh kasih, mau mendatangi manusia yang berdosa, terlebih memberi kesempatan dan kepercayaan. Tapi, masih aja manusia banyak kali menentang dan mencurigai Allah.


Penyambutan Abram terhadap Allah yang menyerupai 3 orang dalam perubahan wujudNya sementara:

  • Abram sujud sampai ke tanah (v.2)
  • Abram menjamu makan dan minum (v.4-8)

Suatu bentuk karakter yang baik dari Abram, sebagai alat pilihan Tuhan.


Penegasan Allah akan iman Sarai yang curigaan:

“Adakah sesuatu apa pun yang mustahil untuk Tuhan? Pada waktu yang telah ditetapkan itu, tahun depan, Aku akan kembali mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara mempunyai seorang anak laki-laki.””

‭‭Kejadian‬ ‭18:14‬ ‭


Sarai yang tertawa meresponi Allah ketika Allah menyampaikan janjiNya tentang pemberian anak diusianya yang sudah tua. Allah menegaskan, bahwa Allah tidak main-main, ini mengenai kuasa Allah, di dalam cara dan waktuNya.


Tentang Sodom dan Gomora

“Sesudah itu berfirmanlah Tuhan: ”Sesungguhnya banyak keluh kesah orang tentang Sodom dan Gomora dan sesungguhnya sangat berat dosanya.”

‭‭Kejadian‬ ‭18:20‬ 


Kasih di dalam hukum:

Abraham telah diberitahu Allah tentang penghukuman atas Sodom dan Gomora, dengan berani seperti berlaku merayu dan membujuk Tuhan supaya tidak membinasakan kedua kota itu. Abraham menunjukkan kasih dan kepeduliaan atas saudara-saudaranya di sana.


Seperti teladan Abraham, begitulah Tuhan ajar kita kembali untuk melakukan perintahNya dalam hal mengasihi sesama, terlebih juga dalam mendoakan.


Amin.

Komentar

Postingan Populer