Day 21

 Keluaran 11

Tibalah kita ditulah kesepuluh yang Tuhan izinkan terjadi atas Firaun dan bangsa Mesir. Tulah terakhir.


“Berfirmanlah Tuhan kepada Musa: ”Aku akan mendatangkan satu tulah lagi atas Firaun dan atas Mesir, sesudah itu ia akan membiarkan kamu pergi dari sini; apabila ia membiarkan kamu pergi, ia akan benar-benar mengusir kamu dari sini.”

‭‭Keluaran‬ ‭11:1‬ ‭


Tulah kesepuluh yang berujung mematikan semua anak sulung manusia maupun hewan milik bangsa Mesir ini memiliki makna tersendiri.


Anak sulung pada zaman itu identik dengan harta yang berharga, karena kalau kita ingat cerita Yakub dan Esau dulu, bahwa ada hak khusus atau istimewa yg diterima anak sulung, atau disebut hak kesulungan. Juga keistimewaan lainnya.


Allah tidak pernah bercanda dengan keputusanNya!

Siapapun yang melawan dan menolak Allah, berujung pada kebinasaan. Allah tegas terhadap perintahNya, Allah penuh kasih, dan adil dalam penerapannya.


“Lalu Tuhan membuat orang Mesir bermurah hati terhadap bangsa itu; lagipula Musa adalah seorang yang sangat terpandang di tanah Mesir, di mata pegawai-pegawai Firaun dan di mata rakyat.”

‭‭Keluaran‬ ‭11:3‬ ‭


Allah sendiri yang bekerja. Segala skenario yang ada, Allah lah sutradaranya, Allah merancang sedemikian rupa segala yang terjadi.

Sesungguhnya manusia tidak punya alasan lagi untuk mengelak atau bersembunyi, sebab Allah adalah Maha Kuasa, tak ada satupun yang dapat menentangNya, sekalipun yg terlihat berkali kali Firaun acuh terhadap pesan yang sampai. Kita sudah ketahui bersama, bahwa Allah menghendakiNya.


“Tetapi kepada siapa juga dari orang Israel, seekor anjing pun tidak akan berani menggonggong, baik kepada manusia maupun kepada binatang, supaya kamu mengetahui, bahwa Tuhan membuat perbedaan antara orang Mesir dan orang Israel.”

‭‭Keluaran‬ ‭11:7‬ ‭


Allah membuat perbedaan.

Ada perbedaan yang Allah nyatakan antara orang-orang yang Tuhan pilih dan Tuhan tidak dipilih. Perbedaan yang memperlihatkan kepada siapa orang itu beriman atau percaya, kepada Allah yang berkuasa, atau dewa dewa yang tak satupun dapat menyelamatkan mereka dari tulah ini.



Keluaran 12

Tentang tulah kesepuluh kematian anak sulung, perayaan paskah, dan pembebasan bangsa Israel dari perbudakan Mesir ini, mengingatkan kita pula dengan karya penebusan Tuhan Yesus yang menyelamatkan orang percaya dari perbudakan dosa.


Tuhan Yesuslah Anak Sulung yang menjadi korban, darahNya tertumpah menjadi tebusan bagi orang percaya. Hari Paskah menjadi hari kita memperingati pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib, kebangkitan Yesus yang menang mengalahkan maut, karena itu kita bisa BEBAS dari belenggu dosa, kita bukan lagi budak dosa, tapi hamba Kebenaran, hamba Allah.


Perenungan kita bersama, bahwa tidak seorangpun dapat menyelamatkan dirinya sendiri. Tetapi, membutuhkan korban yang tak bercacat dan bercela, korban yang sempurna yaitu hanya Tuhan Yesus Kristus, Jalan Kebenaran dan Keselamatan, Tuhan yang hidup. Siapa yang percaya dan beriman kepadaNya, pasti selamat. Tapi ingatlah, bahwa tidak semua dipilih untuk selamat, karna ada orang2 yg tak dipilih.


Bersyukurlah kita.

Amin.


Keluaran 13

Tentang Allah:


1. Allah mengenal umatNya dan Allah menetapkan jalan seturut kehendakNya


“Setelah Firaun membiarkan bangsa itu pergi, Allah tidak menuntun mereka melalui jalan ke negeri orang Filistin, walaupun jalan ini yang paling dekat; sebab firman Allah: ”Jangan-jangan bangsa itu menyesal, apabila mereka menghadapi peperangan, sehingga mereka kembali ke Mesir.” Tetapi Allah menuntun bangsa itu berputar melalui jalan di padang gurun menuju ke Laut Teberau. Dengan siap sedia berperang berjalanlah orang Israel dari tanah Mesir.”

‭‭Keluaran‬ ‭13:17-18


Tuhan punya cara sendiri untuk mendidik umatNya. Tuhan mengenal karakter masing-masing umatNya, kelemahan2 mereka, kemampuan mereka. Pasti selalu ada maksud dan tujuan Tuhan menetapkan jalan yang penuh rintangan dan tantangannya yg terkesan sulit, tapi terbaik seturut kehendak Tuhan.

Tuhan paling tau yg terbaik untuk melatih umatNya menjadi pribadi yg tahan uji. Sehingga bila menghadapi perang nanti, mereka sudah siap, bukan mundur menyerah dan ingin berbalik lagi. Dalam perjalanan yang tak mudah, tapi pasti yang terbaik dari Allah, Dia Tuhan yg tak meninggalkan umatNya begitu saja.


2. Tuhan berjalan di depan, memimpin langkah kaki umatNya


“Tuhan berjalan di depan mereka, pada siang hari dalam tiang awan untuk menuntun mereka di jalan, dan pada waktu malam dalam tiang api untuk menerangi mereka, sehingga mereka dapat berjalan siang dan malam. Dengan tidak beralih tiang awan itu tetap ada pada siang hari dan tiang api pada waktu malam di depan bangsa itu.”

‭‭Keluaran‬ ‭13:21-22‬ ‭


Ketika siang, Tuhan menjadi tiang awan supaya mereka tak kepanasan, dan ketika malam, Tuhan menjadi tiang api supaya mereka tak kedinginan. Dalam kasih Tuhan, selalu ada penyertaan dan pemeliharaan, sehingga ini menjadi pegangan kita, bahwa setiap orang yang dipilih dan percaya, tak kan pernah berjalan sendiri, meskipun dalam jalan yang penuh tantangan atau kesulitan serta dalam ketidakmengertian, sebab Allah bersama kita. 


Tentang manusia:


“Musa membawa tulang-tulang Yusuf, sebab tadinya Yusuf telah menyuruh anak-anak Israel bersumpah dengan sungguh-sungguh: ”Allah tentu akan mengindahkan kamu, maka kamu harus membawa tulang-tulangku dari sini.””

‭‭Keluaran‬ ‭13:19‬ ‭


Sikap Musa dan bangsa Israel yang mengingat amanah leluhurnya Yusuf memberi arti bahwa mereka melangkah dengan berpegang pada janji Allah atas nenek moyangnya, dan dari cara mereka membawa tulang2 Yusuf, menggambarkan bahwa mereka percaya, percaya bahwa janji itu pasti Allah indahkan atau Allah genapi.


Perenunganku:

Mungkin saat ini aku dan kamu berjalan dalam ketidakmengertian, melangkah di jalan yg penuh tantangan, tetapi dari sini kudiingatkan lagi, bahwa ada rencana Tuhan yang terbaik, karena Dia paling tau dan mengenal kita. Tuhan mau membentuk dan mengajar kita, supaya kita makin teguh, Tuhan sedang mempersiapkan kita jadi bejana bejana indah, untuk kemuliaanNya. Aku percaya, bahwa dalam ketidakmengertianku, perjalanan ini akan tetap kunikmati dengan terus berpegang bahwa Allah turut menemani, menuntun dan menyertai sampai akhir.


Amin.

Komentar

Postingan Populer