Day 1
Kejadian 1
Creative God:
Diawali dengan karya penciptaan Allah atas bumi serta isinya. Let see the creation in the Hands of our creative God! Dia Allah yang berkarya, Dia Allah yang bekerja.
See the way He see:
Then, ada juga tertulis 6x dikatakan bahwa “Allah melihat semuanya itu baik”, dan 1x dikatakan bahwa “Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik”
Buat aku dan kamu, adakah alasan untuk berkata kalau yg saat ini ada, tlah dijadikan, dan diberikan tak baik buat kita?
Jika dari semula kita dijadikan serupa dan segambar denganNya (v.26), maka salahsatunya kita diajar untuk melihat, seperti cara Allah melihat.
Kejadian 2
Finishing well:
“Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya. Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu.”
Kejadian 2:1-2
Allah adalah Pekerja yang bekerja dengan tuntas. Allah berhenti ketika yang dibuatNya selesai.
His precious creation:
“ketika itulah Tuhan Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.”
Kejadian 2:7
Dari semua ciptaanNya, manusia diperlakukan lebih istimewa. Manusia itu berharga, ya kamu berharga. Allah sendiri yang menghembuskan nafas hidup untuk manusia.
Woman of God:
“Tuhan Allah berfirman: ”Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.””
Kejadian 2:18
Untuk perempuan, termasuk aku, mengertilah dan peganglah bahwa identitas kita ketika pertama kali dijadikan ialah sepaket dengan fungsi sebagai penolong. Pasangan laki-laki dan perempuan, keduanya ditentukan Allah sepadan. Maka hati-hati, sbab dalam “kesepadanan” akan menunjukkan karakter, nilai dan kualitas diri dari dalam kita dan pasangan. Ingat: “sepadan”.
Kejadian 3
Dangerous deadly sin:
Segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran, perkataan, dan perintah firman Tuhan, itu dosa.
Kejatuhan manusia dalam dosa, berawal dari beberapa hal ini:
- Ketidakbenaran. Ular telah memutarbalikkan fakta dan kebenaran. Bisa-bisanya dia bilang “Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?” (v.1b)
- Melawan Tuhan. Ular yang berkata “Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: ”Sekali-kali kamu tidak akan mati,”(v.4). Padahal... Allah dengan tegas memberi perintah “tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.” (Kejadian 2:17). Ingat, bahwa dosa adalah maut, mati. Konsep mati gak hanya bicara secara jasmani!
- Menjadi seperti Allah (v.4-6). Manusia teriming iming dengan tawaran menjadi tuhan! Gak heran di dunia yang rusak karna dosa ini, kita banyak temui manusia yg berusaha menjadi tuhan atas dirinya dan orang lain, bahkan kerusakan itu pun ada dalam kita. Dosa terlihat menarik di luar, tapi berkekuatan merusak! Gambar diri yang rusak, relasi dengan Allah yang rusak, kerusakan lainnya.
- Efek berantai (v.6). Perempuan ini pun memberikan buah itu kepada Adam. Ngeri! Ketika manusia jatuh dalam dosa, maka dosa memiliki kekuatan mengajak manusia lainnya untuk turut jatuh bersama. Dosa selalu menjerat manusia lain.
- Bersembunyi. Dosa membawa manusia bersembunyi dari Tuhan, menjauhkan diri dengan Tuhan (v.8)
- Menyalahkan dan cari pembenaran (v.12-13). Untuk melindungi diri dan sebisa mungkin tidak dipersalahkan, Adam me-mention Hawa, Hawa me-mention ular. Dosa membuat manusia memberi pengakuan yang tidak didasari kerendahan hati atas kesalahan diri sendiri. Dosa cenderung membawa kita menyalahkan orang lain dan kondisi.
Dalam kejatuhan dosa ini, kita melihat kasih dan keadilan Allah akan manusia, ciptaanNya yang berharga, kesayangan Allah.
- Allah memanggil (v.9)
- Allah adil dan tegas dalam perintah juga kebenaranNya. Maka ada konsekuensi yang harus dihadapi Adam, Hawa dan ular (v.14-20).
- Allah tetap mengasihi. Allah membuatkan pakaian dan Allah sendiri yang mengenakannya ke manusia (v.21). Pakaian yang berasal dari kulit binatang ini menunjukkan makna bahwa dalam upaya membalut ketelanjangan (dosa), harus ada darah yang tertumpah, ada pengorbanan dari yang HIDUP. Korban dan darah tertumpah untuk menebus dosa orang percaya ialah Yesus Kristus Tuhan kita.
Amin.
Komentar
Posting Komentar