Day 18
Keluaran 1
Takut akan dosa atau takut akan Allah?
“”Apabila kamu menolong perempuan Ibrani pada waktu bersalin, kamu harus memperhatikan waktu anak itu lahir: jika anak laki-laki, kamu harus membunuhnya, tetapi jika anak perempuan, bolehlah ia hidup.” *Tetapi bidan-bidan itu takut akan Allah dan tidak melakukan seperti yang dikatakan raja Mesir kepada mereka, dan membiarkan bayi-bayi itu hidup.* Lalu raja Mesir memanggil bidan-bidan itu dan bertanya kepada mereka: ”Mengapakah kamu berbuat demikian membiarkan hidup bayi-bayi itu?” Jawab bidan-bidan itu kepada Firaun: ”Sebab perempuan Ibrani tidak sama dengan perempuan Mesir; melainkan mereka kuat: sebelum bidan datang, mereka telah bersalin.” Maka Allah berbuat baik kepada bidan-bidan itu; bertambah banyaklah bangsa itu dan sangat berlipat ganda. Dan karena bidan-bidan itu takut akan Allah, maka Ia membuat mereka berumah tangga.”
Keluaran 1:16-21
Apa yang diperintahkan Firauan adalah keinginan dosa. Tapi bidan-bidan ini berani stand dalam kebenaran.
Jujur saja, aku dan kita semua pasti masih jatuh bangun dalam mempertahankan nilai-nilai kebenaran.
Kita harus siap dengan realita bahwa kita tinggal di dunia yang rusak, manusia serta isinya.
Apa yang tidak benar sering temukan sebagai hal biasa, apalagi sudah jadi budaya, dan ada dalam perintah dari seorang yg berkuasa, juga org yang meneruskan dosa ini utk dilakukan yg lainnya.
Dosa sifatnya MENARIK ke DOSA lainnya.
Tapi, dalam kisah ini kita melihat, dalam kebenaran ada hikmat yang Tuhan berikan kepada bidan-bidan untuk memberikan jawaban pada Firaun.
Kiranya Tuhan menolong dan membentuk kita untuk berani stand dalam kebenaran, dan senantiasa merefleksikan diri “takut akan dosa atau takut akan Tuhan?”
Sebuah teguran dan gamparan yang dalam.
Keluaran 2
Dalam pasal 2 ini, menceritakan kisah selamatnya Musa sebagi bayi laki-laki yang lolos dari pembantaian Firaun. Dan dalam hal ini, semua terjadi tidak serta merta tanpa maksud dan rencana.
Allah bekerja di dalamnya.
Apa yang terjadi atas Musa, adalah salah satu strategi Allah, karena melaluinya lah Allah menetapkan, memilih, mengutus dan memakai Musa untuk perpanjangan tangan Allah memimpin Israel.
“Allah mendengar mereka mengerang, lalu Ia mengingat kepada perjanjian-Nya dengan Abraham, Ishak dan Yakub. Maka Allah melihat orang Israel itu, dan Allah memperhatikan mereka.”
Keluaran 2:24-25
Allah kita adalah Pendengar, Pemerhati, Pengingat dan Penggenap janji yang SEMPURNA. Bergantung pada Allah saja, terpujilah Allah.
Keluaran 3
“Dan Tuhan berfirman: ”Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka. Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ke tempat orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus. Sekarang seruan orang Israel telah sampai kepada-Ku; juga telah Kulihat, betapa kerasnya orang Mesir menindas mereka.”
Keluaran 3:7-9
Allah kita adalah Allah yang tidak hanya sekedar tahu. Allah adalah Allah yg TAHU - MENGERTI - PEDULI - BERTINDAK, sepaket karakter yang tidak bisa lepas dari Allah.
Allah kita adalah Allah yang selalu MENYEDIAKAN dan MEMBERIKAN yang TERBAIK.
Kalau ada yang Tuhan izinkan terjadi atas umat pilihanNya (ya termasuk aku dan kamu yg percaya pada Yesus), maka bisa dipastikan ada maksud dan rencana Tuhan memakai semuanya, agar nama Tuhan saja yg dipermuliakan.
TUNTUNAN ALLAH DALAM PENGUTUSAN ORANG PILIHANNYA.
“Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir.” Tetapi Musa berkata kepada Allah: ”Siapakah aku ini, maka aku yang akan menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?” Lalu firman-Nya: ”Bukankah Aku akan menyertai engkau? Inilah tanda bagimu, bahwa Aku yang mengutus engkau: apabila engkau telah membawa bangsa itu keluar dari Mesir, maka kamu akan beribadah kepada Allah di gunung ini.” Lalu Musa berkata kepada Allah: ”Tetapi apabila aku mendapatkan orang Israel dan berkata kepada mereka: Allah nenek moyangmu telah mengutus aku kepadamu, dan mereka bertanya kepadaku: bagaimana tentang nama-Nya? – apakah yang harus kujawab kepada mereka?” Firman Allah kepada Musa: ”AKU ADALAH AKU.” Lagi firman-Nya: ”Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu.””
Keluaran 3:10-14
Musa, ia telah dipilih Allah dan diutus Allah untuk suatu MISI yang besar! Wow, suatu privilege, kehormatan, kepercayaan yang diberikan Tuhan.
Namun, Musa seperti halnya kita manusia dalam respon memulai misi dan melangkah, seringkali cepat mempertanyakan kondisi diri dalam ketidakyakinan, alias mudah goyah, dan kondisi ke depan yang belum terjadi.
Tapi, dari jawaban Allah, 1 hal yang kudapat, yaitu dalam melaksanakan misi Allah, maka BEFOKUSlah hanya pada Allah yang Maha besar, berkuasa.
Keluaran 4
Kuasa dalam hidup yang berfokus pada Allah.
“Lalu sahut Musa: ”Bagaimana jika mereka tidak percaya kepadaku dan tidak mendengarkan perkataanku, melainkan berkata: Tuhan tidak menampakkan diri kepadamu?” Tuhan berfirman kepadanya: ”Apakah yang di tanganmu itu?” Jawab Musa: ”Tongkat.”
Lalu kata Musa kepada Tuhan: ”Ah, Tuhan, aku ini tidak pandai bicara, dahulu pun tidak dan sejak Engkau berfirman kepada hamba-Mu pun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah.” Tetapi Tuhan berfirman kepadanya: ”Siapakah yang membuat lidah manusia, siapakah yang membuat orang bisu atau tuli, membuat orang melihat atau buta; bukankah Aku, yakni Tuhan? Oleh sebab itu, pergilah, Aku akan menyertai lidahmu dan mengajar engkau, apa yang harus kaukatakan.””
Keluaran 4:1-2, 10-12
Siapa yang seringkali seperti Musa? Ya, saya, anda jugakan?
Fokus kita seringkali berpusat pada keadaan diri (menggangap kecil) dan pada RESPON MANUSIA!
Wah, menohok dan relate sekali.
But see what God answered....
“Apa yang ada padamu!!!!!”
Hey manusia (termasuk aku!) stop melihat dan menjadikan apa yg tidak ada pada kita sebagai alasan untuk tidak taat pada perintah Allah, Sang Penguasa Pemilik semesta?
Sebab Allah sendiri yg blg, lihat apa yg ada pada kita, karna itu CUKUP. Allah yang memberikannya, SANGGUP menjadikannya berfungsi berkali lipat.
“Tetapi Musa berkata: ”Ah, Tuhan, utuslah kiranya siapa saja yang patut Kauutus.””
Keluaran 4:13
Seruan “Ah, Tuhan,...”, seruan yang seringkali kita juga lontarkan. Istilahnya ngedumel.
Manusia itu keras, susah dibilangin. Tapi Allah setia.
Allah sungguh luar biasa, Allah memilih, Allah menyertai, Allah mengajarkan.
Amin.
Komentar
Posting Komentar