Day 10
Kejadian 31
“Lalu hati Yakub panas dan ia bertengkar dengan Laban. Ia berkata kepada Laban: ”Apakah kesalahanku, apakah dosaku, maka engkau memburu aku sehebat itu? Engkau telah menggeledah segala barangku, sekarang apakah yang kautemui dari segala barang rumahmu? Letakkanlah di sini di depan saudara-saudaraku dan saudara-saudaramu, supaya mereka mengadili antara kita berdua. Selama dua puluh tahun ini aku bersama-sama dengan engkau; domba dan kambing betinamu tidak pernah keguguran dan jantan dari kambing dombamu tidak pernah kumakan. Yang diterkam oleh binatang buas tidak pernah kubawa kepadamu, aku sendiri yang menggantinya; yang dicuri orang, baik waktu siang, baik waktu malam, selalu engkau tuntut dari padaku. Aku dimakan panas hari waktu siang dan kedinginan waktu malam, dan mataku jauh dari pada tertidur. Selama dua puluh tahun ini aku di rumahmu; aku telah bekerja padamu empat belas tahun lamanya untuk mendapat kedua anakmu dan enam tahun untuk mendapat ternakmu, dan engkau telah sepuluh kali mengubah upahku. *Seandainya Allah ayahku, Allah Abraham dan Yang Disegani oleh Ishak tidak menyertai aku, tentulah engkau sekarang membiarkan aku pergi dengan tangan hampa; tetapi kesengsaraanku dan jerih payahku telah diperhatikan Allah dan Ia telah menjatuhkan putusan tadi malam.””*
Kejadian 31:36-42
Tentang Allah
- Pemeliharaan Allah senantiasa ada bagi Yakub, dalam kesukaran yang dia hadapi
- Perhatian Allah menyertai perjalanan Yakub
Tentang manusia
Yakub mengalami ketidakadilan berkali-kali:
- dibohongi Laban soal mengambil anaknya menjadi istri
- dibohongi Laban soal waktu (lama kerja)
- dibohongi Laban soal upah yang diperoleh Yakub
Tapi apa respon Yakub?
Yakub tetap tekun dan taat di dalam segala yang Tuhan izinkan terjadi dalam hidupnya. Bahkan Yakub berespon luarbiasa dgn tetap bekerja, bertanggungjawab dan memberi yg terbaik dalam pekerjaannya.
Apa yg kubelajar?
Dalam ketidakadilan yang kita alami, adakah kita tetap percaya bahwa Allah itu hidup, Dia dekat, Dia Allah yg tak jauh, tapi memperhatikan setiap anak-anakNya, setiap orang percaya yang dipilihNya. Aku belajar lagi, bahwa dalam ketidakadilan yg diizinkan Tuhan kita alamipun, Allah di dalamnya, Ia bekerja dan memelihara, sehingga ga pernah dibiarkan anak2Nya berlarut dlm kesengsaraan. Seperti Yakub, aku belajar utk tetap berjuang dalam ketidakadilan yg Tuhan izinkan terjadi, terlebih terus memandang pada Allah yg selalu menyertai.
Amin.
Kejadian 32
Pasal 32 ini mengingatkan kita ke pasal sebelum-sebelumnya, saat Yakub lari setelah diberkati Ishak, bapaknya, dan saat ia bertengkar dengan Esau, kakaknya, karna hak kesulungan dan berkat Ishak yg didapati Yakub.
Pembelajaran dari sikap Yakub:
- BERDOA. (v.9-12) Yakub berdoa pada Allah, Yakub meninggikan Allah dengan menyebutkan bahwa kasih dan setia Allah tidak layak diterimanya. Yakub jg menyampaikan ketakutannya, permohonannya pada Allah spy hubungannya dgn kakaknya dipulihkan.
- TAKUT. Judul perikop pertama sudah diawali dengan “Yakub takut bertemu dengan Esau”. Bahkan ayat 7 bilang “Yakub sangat takut bahkan sampai sesak hati”. Bukan ketakutan yg biasa! Yakub takut dibunuh, terlebih ia takut Esau dan pasukannya bertindak menyakiti rombongan Yakub.
Namun, Yakub tidak bersembunyi dlm perasaan takutnya, tapi Dia mengutus hambanya utk dtg ke Esau, bahkan membawa banyak pemberian sbg permintaan maaf (v.14-20) lebih dari itu dia juga bilang, bahwa dia berencana menemui Yakub secara langsung setelah pemberiannya sampai (v.20). Suatu tekad dalam ketakutan.
3. BERGUMUL. Dalam kesendirian Yakub, Allah menghampiri, mencari, mendatanginya sebagai seorang yg bergulat dengan Yakub. Salah satu bentuk penyataan Allah yg tidak biasa, Allah datang dengan rupa manusia, padahal saat itu jika orang bertemu muka dgn Allah pasti mati. Maka Yakub berkata:
“Yakub menamai tempat itu Pniel, sebab katanya: *”Aku telah melihat Allah berhadapan muka, tetapi nyawaku tertolong!””*
Kejadian 32:30
Apa yg kubelajar?
Setiap kita adalah orang berDOSA! Setiap kita pernah bahkan masih berbuat salah. Seringkali kesalahan dan dosa membuat kita malu, takut, gengsi, sungkan untuk datang, baik ke Tuhan maupun ke org yg kita sakiti! Dosa selalu sifatnya merusak. Tapi, puji Tuhan, kasih dan pengampunan Allah menguatkan kita, Allah menolong kita keluar dari intimidasi, dan menang dari kegelisahan akibat dosa.
Seperti yg dihadapi Yakub. Allah mengerti betul yg tengah dihadapi Yakub, ketakutan, ketidakpastian, rasa bersalah, ketidaktauan apa yg akan Esau lakukan, sementara Yakub menyendiri, Allah mengampiri.
Tuhan Allah, amat baikkk.
Amin.
Komentar
Posting Komentar