Day 61
Ulangan 20
Tentang Tuhan:
(ayat 1-4)
“Apabila engkau keluar
berperang melawan musuhmu, dan engkau melihat kuda dan kereta, yakni tentara
yang lebih banyak dari padamu, maka janganlah engkau takut kepadanya, sebab TUHAN,
Allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir, menyertai engkau.
Apabila kamu menghadapi pertempuran, maka seorang imam harus tampil ke depan
dan berbicara kepada rakyat, dengan berkata kepada mereka: Dengarlah, hai orang
Israel! Kamu sekarang menghadapi pertempuran melawan musuhmu; janganlah lemah
hatimu, janganlah takut, janganlah gentar dan janganlah gemetar karena mereka, sebab
TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai kamu untuk berperang bagimu
melawan musuhmu, dengan maksud memberikan kemenangan kepadamu.”
Tentang hukum perang,
Firman Allah kembali menguatkan bangsa Israel untuk tidak takut, tidak lemah
hati, tidak gentar dan gemetar, melainkan terus memandang Allah, percaya dan
berpegang teguh pada janji Allah, Allah yang menuntuk mereka keluar dari Mesir
adalah Allah yang setia menyertai mereka. Allah sendiri yang akan berperang
bagi mereka terhadap orang-orang yang menjadi lawan mereka, dan Allah sendiri
yang sanggup memberi kemenangan.
Tentang manusia:
Kepada umatNya yang akan
berperang, Tuhan mengingatkan tentang perdamaian yang harus mereka bawa.
“Apabila engkau mendekati
suatu kota untuk berperang melawannya, maka haruslah engkau menawarkan
perdamaian kepadanya.” (ayat 10)
Perenungan:
Bila zaman itu Allah pun hadir
di tengah-tengah peperangan yang dihadapi umatNya, dan Tuhan mengingatkan untuk
membawa perdamaian. Maka, untuk saat ini pun, kita juga sedang berperang,
berperang melawan penguasa-penguasa si jahat, yang senang bila kita menuruti
perintahnya dan berlaku dosa. Janji dan kehadiran Allah tetap sama, kita tidak
akan dibiarkan Allah berperang sendirian, tetapi Allah turut bersama-sama kita,
Ia menuntun dan menyatakan pembelaanNya. Peperangan terhadap dosapun udah Tuhan
selesaikan, melalui kemenangan Yesus di kayu salib. Sekarang kita adalah
orang-orang yang merdeka di dalam Tuhan, dan peperangan melawan si jahat belum
selesai, kita masih diproses makin serupa Yesus, sampai Dia datang, atau kita kembali
pulang.
Amin
Tentang Tuhan:
Firman Tuhan dalam pasal
ini berisi beberapa perikop, dan dari secara keseluruhan kita dapat melihat
bahwa Allah yang kita sembah adalah Allah yang begitu menghargai setiap jiwa,
tanpa terkecuali. Allah mengingatkan dan mengajarkan kepada kita umatNya, juga
selalu belajar memandang setiap jiwa adalah berharga.
Tentang manusia:
Seperti halnya yang Allah
tunjukkan dari caraNya memerintahkan (ayat 1-9) umatNya untuk bertindak tidak
acuh ketika melihat orang yang mati terbunuh di jalanan, tetapi umat harus mencari
tau penyebab kematian orang itu dan mengadakan perkumpulanndi sana dengan melibatkan
orang Lewi, sebagai pelayanan kepada Allah. Allah juga menghendaki umatNya untuk
peduli terhadap tawanan, dan tidak bersikap menginjak-injak mereka, memaksa, dsb
(ayat 10-14).
Perenungan:
Bagaimana cara Allah memandang
situasi dan peristiwa, seperti itulah cara kita memandangnya. Bagaimana Allah
memandang setiap jiwa adalah berharga, seperti itulah kita pengikutNya memandang
jiwa-jiwa berharga.
Amin.
Tentang Tuhan:
Pasal ini menunjukkan pengenalan
kita tentang Allah yang adalah Tuhan yang betul-betul memperhatikan seluruh
aspek hidup umatNya. Allah mau umatNya menjalani kehidupan dengan berpadanan
pada Firman Tuhan.
Tentang manusia:
Perikop pertama pasal ini
adalah “tentang tolong menolong”, lalu “berbagai-bagai peraturan”, dan “hukum
perkawinan”. Firman Tuhan dalam pasal ini mengajar umat untuk hidup bersosialisasi.
Ada tindakan kasih dengan memberi pertolongan ketika melihat lembu milik saudara
kita di jalanan, tidak boleh bersikap pura-pura gak tahu, apalagi gak peduli
(ayat 4). Allah juga mau umatNya hidup benar dalam hal pakaian, perbuatan terhadap
binatang, dalam bekerja, dan kehidupan perkawinan. Semua aspek hidup manusia
kiranya berpusat untuk kemuliaan Allah saja.
Amin.
Komentar
Posting Komentar