Day 45

 Bilangan 10


“Lalu berangkatlah mereka dari gunung Tuhan dan berjalan tiga hari perjalanan jauhnya, sedang tabut perjanjian Tuhan berangkat di depan mereka dan berjalan tiga hari perjalanan jauhnya untuk mencari tempat perhentian bagi mereka. Dan awan Tuhan ada di atas mereka pada siang hari, apabila mereka berangkat dari tempat perkemahan. Apabila tabut itu berangkat, berkatalah Musa: ”Bangkitlah, Tuhan, supaya musuh-Mu berserak dan orang-orang yang membenci Engkau melarikan diri dari hadapan-Mu.” Dan apabila tabut itu berhenti, berkatalah ia: ”Kembalilah, Tuhan, kepada umat Israel yang beribu-ribu laksa ini.””

‭‭Bilangan‬ ‭10:33-36‬ ‭


Tentang Allah:

  • Tuhan Allah adalah Penuntun perjalanan bangsa Israel.
  • Tuhan Allah adalah Pembela mereka dari segala ancaman termasuk orang-orang yang memusuhi dan membenci mereka jg Allah.
  • Kasih Tuhan Allah begitu besar, hingga tujuan mereka kemana pun Allah sudah persiapkan, waktu dan lokasi perhentian pun, sudah dalam rencana Allah.


Tentang manusia:

Dalam hal ini Musq, dia menghidupi apa yang Allah beri, dia menghidupi hidup yang bergantung dan berharap pada kebesaran Allah. Musa menyadari pengharapan dan pertolongannya serta bangsa Israel ini, berasal dari Allah saja, sehingga ia datang di hadapan Allah, memohonkan kemurahan hati Allah untuk kembali.


Bilangan 11

Tentang Allah:


1. Allah Penyabar dan Pemelihara. Allah penuh kasih, dan ADIL dalam kasihNya. Ada sayang, ada murka keadilan. Manusia tidak bisa dan tidak boleh mempermainkan kasih Allah!

Meresponi sikap bangsa Israel yang meminta daging, beginilah kata Allah:


“Tetapi kepada bangsa itu haruslah kaukatakan: Kuduskanlah dirimu untuk besok, maka kamu akan makan daging; sebab kamu telah menangis di hadapan Tuhan dengan berkata: Siapakah yang akan memberi kami makan daging? Begitu baik keadaan kita di Mesir, bukan? – Tuhan akan memberi kamu daging untuk dimakan. Bukan hanya satu hari kamu akan memakannya, bukan dua hari, bukan lima hari, bukan sepuluh hari, bukan dua puluh hari, tetapi genap sebulan lamanya, sampai keluar dari dalam hidungmu dan sampai kamu muak – karena kamu telah menolak Tuhan yang ada di tengah-tengah kamu dan menangis di hadapan-Nya dengan berkata: Untuk apakah kita keluar dari Mesir?””

‭‭Bilangan‬ ‭11:18-20‬ ‭

2. Allah meresponi pengakuan Musa atas kelemahannya dengan berfirman:


“Lalu berfirmanlah Tuhan kepada Musa: ”Kumpulkanlah di hadapan-Ku dari antara para tua-tua Israel tujuh puluh orang, yang kauketahui menjadi tua-tua bangsa dan pengatur pasukannya, kemudian bawalah mereka ke Kemah Pertemuan, supaya mereka berdiri di sana bersama-sama dengan engkau. Maka Aku akan turun dan berbicara dengan engkau di sana, lalu sebagian dari Roh yang hinggap padamu itu akan Kuambil dan Kutaruh atas mereka, maka mereka bersama-sama dengan engkau akan memikul tanggung jawab atas bangsa itu, jadi tidak usah lagi engkau seorang diri memikulnya.”

‭‭Bilangan‬ ‭11:16-17‬ ‭


Tuhan Allah tidak membiarkan orang pilihanNya berjalan sendiri. Allah menghendaki dan membentuk tim, kelompok-kelompok, dan memperlengkapi pemimpin kelompok dengan Roh Allah. Allah mau misiNya boleh diteruskan dengan memilih orang-orang yang Ia tetapkan.


Tentang manusia:


1. BERSUNGUT-SUNGUT lagi!


“Orang-orang bajingan yang ada di antara mereka kemasukan nafsu rakus; dan orang Israel pun menangislah pula serta berkata: ”Siapakah yang akan memberi kita makan daging? Kita teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa-apa, kepada mentimun dan semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih. Tetapi sekarang kita kurus kering, tidak ada sesuatu apa pun, kecuali manna ini saja yang kita lihat.””

‭‭Bilangan‬ ‭11:4-6‬ ‭


  • Bangsa Israel mengeluh di hadapan Tuhan dan menyatakan keinginan mereka untuk makan daging.
  • Mereka menunjukkan sikap kurang bersyukur, kurang cukup, mengeluh dan penyesalan karna Tuhan bawa keluar dari Mesir. Sungguh kurang ajar!

2. Tentang Musa

Musa menyampaikan kelemahan dan kesulitannya memimpin bangsa Israel. Musa mengeluh juga, dan memandang bahwa apa yang dihadapinya begitu besar, sehingga ia gak sanggup menjalaninya sendirian. Musa berkata:


“Lalu berkatalah Musa kepada Tuhan: ”Mengapa Kauperlakukan hamba-Mu ini dengan buruk dan mengapa aku tidak mendapat kasih karunia di mata-Mu, sehingga Engkau membebankan kepadaku tanggung jawab atas seluruh bangsa ini? Akukah yang mengandung seluruh bangsa ini atau akukah yang melahirkannya, sehingga Engkau berkata kepadaku: Pangkulah dia seperti pak pengasuh memangku anak yang menyusu, berjalan ke tanah yang Kaujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyangnya? Dari manakah aku mengambil daging untuk diberikan kepada seluruh bangsa ini? Sebab mereka menangis kepadaku dengan berkata: Berilah kami daging untuk dimakan. Aku seorang diri tidak dapat memikul tanggung jawab atas seluruh bangsa ini, sebab terlalu berat bagiku. Jika Engkau berlaku demikian kepadaku, sebaiknya Engkau membunuh aku saja, jika aku mendapat kasih karunia di mata-Mu, supaya aku tidak harus melihat celakaku.””

‭‭Bilangan‬ ‭11:11-15‬ ‭


Perenungan:

Dalam perjalanan hidup kita pun banyak kali seperti bangsa Israel, merasa kurang cukup, seringkali gak bersyukur, mengeluh ke Tuhan atas keinginan “daging”, dan kurang ajarnya, kita pikir Tuhan membawa sampai ke keadaan kita sekarang ini adalah suatu kesalahan, sehingga ada sungut dan penyesalan, kita berpikir seharusnya kondisi ini gak kita terima (karna kita pikir, versi kita adalah yang terbaik!!!), sungguh kurang ajar!

Kita juga mungkin seperti Musa, saat ini mungkin Tuhan sedang percayakan kita suatu panggilan, tugas pelayanan, atau pekerjaan Tuhan terhadap jiwa-jiwa yang dikasihNya. Lalu, dalam prosesnya, kita mendapat desakan, tekanan, tantangan yang besar, kemudian kita mulai mengeluh ke Tuhan, kita bilang kita gk sanggup dan mau menyudahi semuanya!

Seringkali dalam masalah, yang timbul adalah keraguan dan kehilangan harapan, padahal seharusnya kita memandang kepada ALLAH yang besar dan berkuasa, bukan pada “diri kita” yang lemah ini atau juga kepada masalah yang ada.

Hari ini diajar lagi, untuk teguh berpegang dalam iman kepada Tuhan, percaya akan kuasa dan kasihNya yang besar, bersyukur dan bersandar dalam rancanganNya.


Amin.


Bilangan 12

Hati-hati gunakan mulutmu!

Hargailah hamba-hamba Tuhan, mereka yang yang diutus dan dipilih Tuhan untuk tugas pelayananNya dan umatNya!

Mungkin inilah yang bisa kita renungkan setelah membaca perikop ini.


Tentang Allah:

Tuhan Allah memberikan pembelaanNya kepada Musa, orang yang dipilih dan diutusNya, ketika Musa harus mengalami penghinaan dari Miryam dan Harun. Ada teguran, didikan, dan hajaran yang Tuhan beri, atas perilaku dosa mereka, bukan karna Tuhan jahat, justru karna Tuhan adalah kasih, namun Dia adil dalam kasihNya. Apa yang Tuhan kehendaki terjadi, menyatakan bahwa bermain-main dengan dosa adalah kebodohan. Dosa sangat berbahaya, Tuhan memang memberi pengampunan terhadap yang berdosa, tapi konsekuensi akan dosa tetap berlaku dan kita terima.


Tentang manusia:


1. Miryam dan Harun


 “Miryam serta Harun mengatai Musa berkenaan dengan perempuan Kush yang diambilnya, sebab memang ia telah mengambil seorang perempuan Kush. Kata mereka: ”Sungguhkah Tuhan berfirman dengan perantaraan Musa saja? Bukankah dengan perantaraan kita juga Ia berfirman?” Dan kedengaranlah hal itu kepada Tuhan.”

‭‭Bilangan‬ ‭12:1-2‬ ‭


Apa yang mereka lakukan (mengatai Musa dan mempertanyakan keputusan Tuhan) adalah dosa. Dalam hal ini, Firman Tuhan mengajarkan kita, segala bentuk penghinaan terhadap hamba Tuhan tidak pernah dibenarkan, sekalipun hamba Tuhan itu juga berlaku salah, tetapi mereka adalah orang-orang yang dipilih dan diurapi Allah.


Oleh karena itu, mereka pun harus menerima konsekuensi akan dosa yang mereka lakukan:


“Dan ketika awan telah naik dari atas kemah, maka tampaklah Miryam kena kusta, putih seperti salju; ketika Harun berpaling kepada Miryam, maka dilihatnya, bahwa dia kena kusta!”

‭‭Bilangan‬ ‭12:10‬ ‭

2. Musa

Musa adalah orang yang telah Allah pilih, utus, dan urapi untuk mengerjakan tugas panggilan Allah melayani Tuhan dan bangsa Israel, memimpin mereka menuju tanah Kanaan.

Demikian yang Firman Tuhan nyatakan tentang Musa:


“Adapun Musa ialah seorang yang sangat lembut hatinya, lebih dari setiap manusia yang di atas muka bumi.

Lalu berfirmanlah Ia: ”Dengarlah firman-Ku ini. Jika di antara kamu ada seorang nabi, maka Aku, Tuhan menyatakan diri-Ku kepadanya dalam penglihatan, Aku berbicara dengan dia dalam mimpi. Bukan demikian hamba-Ku Musa, seorang yang setia dalam segenap rumah-Ku. Berhadap-hadapan Aku berbicara dengan dia, terus terang, bukan dengan teka-teki, dan ia memandang rupa Tuhan. Mengapakah kamu tidak takut mengatai hamba-Ku Musa?””

‭‭Bilangan‬ ‭12:3, 6-8‬ ‭

Komentar

Postingan Populer