Day 44
Bilangan 7
Tentang Allah:
Tuhan memberi perintah
“”Terimalah semuanya itu dari mereka, supaya dipergunakan untuk pekerjaan pada Kemah Pertemuan; berikanlah semuanya itu kepada orang Lewi, sesuai dengan keperluan pekerjaan masing-masing.””
Bilangan 7:5
“Tuhan berfirman kepada Musa: ”Satu pemimpin setiap hari haruslah mempersembahkan persembahannya untuk mentahbiskan mezbah itu.””
Bilangan 7:11
Persembahan yang dibawa umat, dipergunakan bagi pekerjaan Tuhan untuk kebutuhan/keperluan peribadatan. Allah begitu fokus terhadap pelaksanaan ibadah, oleh karena itu, kita harus mengingat dan memiliki spirit yang Allah perintahkan, untuk terus menghidupi hidup yang beribadah.
Bilangan 8
Pada pasal 8 ini salah satu perikopnya berjudul “Pentahbisan Orang Lewi”. Tuhan memerintahkan kepada Musa dan Barun untuk melakukan ritual pentahiran, persembahan pengapus dosa.
“Apabila engkau telah menyuruh orang Lewi mendekat ke hadapan Tuhan, maka haruslah orang Israel meletakkan tangannya atas orang Lewi itu, dan Harun harus mengunjukkan orang Lewi itu sebagai persembahan unjukan dari antara orang Israel di hadapan Tuhan, dan demikianlah mereka diuntukkan melakukan pekerjaan jabatannya bagi Tuhan.”
Bilangan 8:10-11
Apa yang Tuhan perintahkan di sini, menekankan kepada keadaan yang kudus dari setiap orang yang terlibat dalam pelayanan pekerjaan Allah.
Orang-orang dari suku Lewi, secara khusus Allah tunjuk dan tetapkan, bahwa kaum Lewi yang akan memimpin dan melayani dalam peribadatan di hadapan Tuhan. Maka dari itu, Allah menghendaki mereka ditahbiskan.
Setelah melalui pentahbisan ini, barulah mereka melakukan bagian dan tugas yang Allah perintahkan.
“Sesudah itu masuklah orang Lewi untuk melakukan pekerjaan jabatan mereka di Kemah Pertemuan, di bawah pengawasan Harun dan anak-anaknya. Seperti yang diperintahkan Tuhan kepada Musa mengenai orang Lewi, demikianlah dilakukan kepada mereka.”
Bilangan 8:22
Demikianlah yang dilakukan Tuhan Yesus bagi setiap kita orang-orang percaya. Dengan darahNya, Yesus mentahirkan dan mentahbiskan kita, sehingga Dia boleh melayakkan kita untuk datang ke hadapanNya, dan mengambil bagian dalam pelayanan pekerjaan Tuhan dan umatNya. Hidup dalam kekudusan, seperti Allah adalah kudus.
Bilangan 9
“Atas titah Tuhan orang Israel berangkat dan atas titah Tuhan juga mereka berkemah; selama awan itu diam di atas Kemah Suci, mereka tetap berkemah. Apabila awan itu lama tinggal di atas Kemah Suci, maka orang Israel memelihara kewajibannya kepada Tuhan, dan tidaklah mereka berangkat. Ada kalanya awan itu hanya tinggal beberapa hari di atas Kemah Suci; maka atas titah Tuhan mereka berkemah dan atas titah Tuhan juga mereka berangkat.”
Bilangan 9:18-20
Tentang Allah:
Dalam pasal ini, kita kembali diingatkan dengan penyertaan dan pemeliharaan Tuhan atas bangsa Israel melalui kehadiran tiang awan dan tiang api yang bersama-sama bangsa itu dalam perjalanan mereka di padang gurun. Tentang Allah, Firman beberapa kali mengulang penegasan ini “atas titah Tuhan mereka berangkat atau tidak berangkat”.
Allah adalah Pemilik hidup mati umatNy, Allah yang memegang kendali, dan berkuasa. Segala sesuatu boleh terjadi atas perkenanan Tuhan semata, kehendak dan kedaulatanNya di atas segala yang ada.
Tentang manusia:
Tidak sembarangan manusia dapat berhenti, berjalan atau melangkah. Hidup mati manusia ada dalam tangan Allah. Seperti halnya bangsa Israel, yang dapat berangkat bila Tuhan menyatakan kehendak dan izinNya untuk berangkat dengan petunjuk keberadaan tiang awan atau tiang api tsb.
Demikian pula dengan hidup kita orang percaya, tidak pernah ada sedetikpun boleh terjadi di luar kuasa dan kendali Allah. Sekalipun yang terjadi nampak tidak baik bagi kita, Tuhan Allah tetaplah Tuhan yang berkuasa baik atau buruk situasinya.
Seperti yang telah Tuhan Yesus lakukan, membuktikan bahwa manusia tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri dari perbudakan dosa, dengan perbuatan baik atau kekuatan manusia. Sehingga Allah dengan kerelaan kasihNya, mengarunikan AnakNya yg tunggal, Yesus Kristus, sebagai tebusan bagi hukuman maut atas manusia, sebab Dialah Penyelamat ulung manusia yang percaya.
Amin.
Komentar
Posting Komentar