Day 41
Imamat 26
Perikop ini bicara tentang Berkat vs Kutuk.
Berkat bagi Tuhan ialah, Tuhan Allah sendiri.
Kehadiran, keselamatan dan penyertaan Allah yang setia adalah berkat yang tidak dapat diperoleh darimanapun dan siapapun, selain Allah. Soal materi, kesembuhan, soalsoal penghidupan hanyalah bonus yang Allah beri, jika Dia menghendaki.
“Tetapi Aku akan hadir di tengah-tengahmu dan Aku akan menjadi Allahmu dan kamu akan menjadi umat-Ku. Akulah Tuhan, Allahmu, yang membawa kamu keluar dari tanah Mesir, supaya kamu jangan lagi menjadi budak mereka. Aku telah mematahkan kayu kuk yang di atasmu dan membuat kamu berjalan tegak.””
Imamat 26:12-13
Berkat bagi Tuhan juga perihal “ketaatan”, taat kepada Allah, bukan kepada dosa.
Bicara soal kutuk, adalah kebalikan dari berkat, Allah mengartikan kutuk sebagai bentuk dari ketidaktaatan manusia.
“”Tetapi jikalau kamu tidak mendengarkan Daku, dan tidak melakukan segala perintah itu, jikalau kamu menolak ketetapan-Ku dan hatimu muak mendengar peraturan-Ku, sehingga kamu tidak melakukan segala perintah-Ku dan kamu mengingkari perjanjian-Ku,”
Imamat 26:14-15
Ketidaktaatan bentuk pemberontakan manusia terhadap ketetapan Allah. Dalam ketidaktaatan manusia, Allah dengan tegas akan mendidik dan menghajar. Ada konsekuensi akan setiap dosa yang kita lakukan, meskipun selalu ada pengampunan di dalamnya. Maka dari itu, jangan pernah kita main-main terhadap dosa.
Allah mengingatkan, jika kita mengaku dosa dan tunduk pada Allah, ada pemulihan yang diberikanNya.
Perenunganku:
Tuhan Tesus telah menebus lunas kita dari dosa. Kita bukan lagi budak dosa, dosa tidak lagi berkuasa atas kita, karena kita sepenuhnya milik Allah. Dalam hidup yang mensyukuri keselamatan yang Tuhan beri, maka ada ketaatan dalam FirmanNya, dan relasi yang intim dengan Bapa. Hidup kita pun boleh menikmati pemeliharaan dan penyertaan Tuhan, meskipun tidak selalu mudah melewati tantangan demi tantangan. Namun, lebih menderita bila hidup di luar Tuhan, bermain-main dengan dosa, setiap hari gelisah.
Tuhan bagian terbaik hidup kita.
Amin.
Imamat 27
Perikop ini bicara tentang nazar dan persepuluhan.
“Akan tetapi segala yang sudah dikhususkan oleh seseorang bagi Tuhan dari segala miliknya, baik manusia atau hewan, maupun ladang miliknya, tidak boleh dijual dan tidak boleh ditebus, karena segala yang dikhususkan adalah maha kudus bagi Tuhan. Setiap orang yang dikhususkan, yang harus ditumpas di antara manusia, tidak boleh ditebus, pastilah ia dihukum mati. Demikian juga segala persembahan persepuluhan dari tanah, baik dari hasil benih di tanah maupun dari buah pohon-pohonan, adalah milik Tuhan; itulah persembahan kudus bagi Tuhan.”
Imamat 27:28-30
Tuhan dengan tegas mengajar kepada kita, bahwa soal nazar dan persepuluhan tidak boleh sembarangan. Tuhan mengingatkan bahwa segala sesuatu harus kudus di hadapan Tuhan, segala sesuatu adalah milik Tuhan. Apa yang dinazarkan harus ditepati, apa yang menjadi milik Tuhan harus dikembalikan.
Tuhan yang berdaulat dan berkuasa, Tuhan tidak pernah main-main dengan janjiNya, maka begitu juga dengan kita, konsisten dan setia sampai akhir, seperti halnya Tuhan Bapa kita.
Amin.
Komentar
Posting Komentar