Day 46

Bilangan 13

Perikop dalam pasal ini berjudul “Kedua belas pengintai”


Tentang Allah:

Tuhan berfirman dan memerintahkan kepada Musa untuk menyuruh beberapa orang mengintai tanah Kanaan yang Tuhan janjikan untuk diberikan kepada bangsa Israel. Tuhan mau dari masing-masing suku ada satu perwakilan pemimpin. Maka genaplah jumlah pengintai itu sebanyak 12 orang (v.1-2).


Tentang manusia:

  1. Musa

Musa pun taat terhadap Firman Tuhan dan melakukan seperti yang Tuhan perintahkan (v.3). Musa juga memberikan tugas yang harus mereka kerjakan saat mengintai nanti (v.17-20):

  • mengamat-amati keadaan negeri, kondisi bangsa tersebut kuat atau lemah, jumlah mereka banyak atau sedikit, baik atau buruk, tempat yang mereka diami terbuka atau tertutup, kesuburan tanah di sana gemuk atau kurus, keberadaan pepohonan.
  • Dan Musa menutup dengan pesan “tabahkanlah hatimu, bawalah sedikit dari hasil negeri itu”


  1. Kedua belas pengintai
  • mereka melakukan tepat seperti yang diperintahkan (v.21-29)
  • sepulangnya mereka tampak ada kecemasan, keraguan, dan bisa dikatakan menyerah sebelum maju berperang. Hal tsb ditunjukkan dari jawaban mereka:


Bilangan 14

Tentang Allah:

Bangsa Israel memberontqk, dan mereka ragu akan kuasa serta janji Tuhan atas tanah Kanaan, ketika mereka melihat lawan mereka yakni orang-orang Enak dan orang-orang Kanaan. Padahal di samping itu, mereka memiliki banyak pengalaman bersama Tuhan, mereka merasakan betul penyertaan dan pemeliharaan Tuhan yang senantiasa ada bagi mereka. Tuhan berkali-kali menyelamatkan dan membela mereka dari banyak kejadian. Tapi, masih saja mereka mendukakan hati Tuhan, dengan perkataan juga sikap mereka yang memberontak.


Tuhan pun berfirman kepada Musa.


“Tuhan berfirman kepada Musa: ”Berapa lama lagi bangsa ini menista Aku, dan berapa lama lagi mereka tidak mau percaya kepada-Ku, sekalipun sudah ada segala tanda mujizat yang Kulakukan di tengah-tengah mereka!”

‭‭Bilangan‬ ‭14:11‬ ‭


DOSA ADALAH DOSA.

Tidak ada kompromi terhadap dosa. Pengampunan Tuhan selalu, ya selalu cukup. Namun, konsekunsi terhadap dosa tetaplah jalan. Inilah yang Tuhan firmankan:


“Berfirmanlah Tuhan: ”Aku mengampuninya sesuai dengan permintaanmu. Hanya, demi Aku yang hidup dan kemuliaan Tuhan memenuhi seluruh bumi: Semua orang yang telah melihat kemuliaan-Ku dan tanda-tanda mujizat yang Kuperbuat di Mesir dan di padang gurun, namun telah sepuluh kali mencobai Aku dan tidak mau mendengarkan suara-Ku, pastilah tidak akan melihat negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka! Semua yang menista Aku ini tidak akan melihatnya. Tetapi hamba-Ku Kaleb, karena lain jiwa yang ada padanya dan ia mengikut Aku dengan sepenuhnya, akan Kubawa masuk ke negeri yang telah dimasukinya itu, dan keturunannya akan memilikinya. Orang Amalek dan orang Kanaan diam di lembah. Sebab itu berpalinglah besok dan berangkatlah ke padang gurun, ke arah Laut Teberau.” Lagi berfirmanlah Tuhan kepada Musa dan Harun: ”Berapa lama lagi umat yang jahat ini akan bersungut-sungut kepada-Ku? Segala sesuatu yang disungut-sungutkan orang Israel kepada-Ku telah Kudengar. Katakanlah kepada mereka: Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan, bahwasanya seperti yang kamu katakan di hadapan-Ku, demikianlah akan Kulakukan kepadamu. Di padang gurun ini bangkai-bangkaimu akan berhantaran, yakni semua orang di antara kamu yang dicatat, semua tanpa terkecuali yang berumur dua puluh tahun ke atas, karena kamu telah bersungut-sungut kepada-Ku. Bahwasanya kamu ini tidak akan masuk ke negeri yang dengan mengangkat sumpah telah Kujanjikan akan Kuberi kamu diami, kecuali Kaleb bin Yefune dan Yosua bin Nun! Tentang anak-anakmu yang telah kamu katakan: Mereka akan menjadi tawanan, merekalah yang akan Kubawa masuk, supaya mereka mengenal negeri yang telah kamu hinakan itu. Tetapi mengenai kamu, bangkai-bangkaimu akan berhantaran di padang gurun ini, dan anak-anakmu akan mengembara sebagai penggembala di padang gurun empat puluh tahun lamanya dan akan menanggung akibat ketidaksetiaan, sampai bangkai-bangkaimu habis di padang gurun. Sesuai dengan jumlah hari yang kamu mengintai negeri itu, yakni empat puluh hari, satu hari dihitung satu tahun, jadi empat puluh tahun lamanya kamu harus menanggung akibat kesalahanmu, supaya kamu tahu rasanya, jika Aku berbalik dari padamu: Aku, Tuhan, yang berkata demikian. Sesungguhnya Aku akan melakukan semuanya itu kepada segenap umat yang jahat ini yang telah bersepakat melawan Aku. Di padang gurun ini mereka akan habis dan di sinilah mereka akan mati.””

‭‭Bilangan‬ ‭14:20-35‬ ‭


Tuhan mengampuni, tetapi Tuhan tidak menghendaki orang-orang Israel yang memberontak itu memasuki tanah Kanaan, kecuali Yosua dan Kaleb yang teguh beriman pada Tuhan.


Tentang manusia:

  1. Orang-orang Israel bersungut-sungut!


“Lalu segenap umat itu mengeluarkan suara nyaring dan bangsa itu menangis pada malam itu. Bersungut-sungutlah semua orang Israel kepada Musa dan Harun; dan segenap umat itu berkata kepada mereka: ”Ah, sekiranya kami mati di tanah Mesir, atau di padang gurun ini! Mengapakah Tuhan membawa kami ke negeri ini, supaya kami tewas oleh pedang, dan isteri serta anak-anak kami menjadi tawanan? Bukankah lebih baik kami pulang ke Mesir?” Dan mereka berkata seorang kepada yang lain: ”Baiklah kita mengangkat seorang pemimpin, lalu pulang ke Mesir.””

‭‭Bilangan‬ ‭14:1-4‬ ‭


Udah bersungut-sungut ditambah lagi perilaku mereka yang kurang ajar dengan mengancam Yosua dan Kaleb.


“Lalu segenap umat itu mengancam hendak melontari kedua orang itu dengan batu. Tetapi tampaklah kemuliaan Tuhan di Kemah Pertemuan kepada semua orang Israel.”

‭‭Bilangan‬ ‭14:10‬ ‭


  1. Yosua dan Kaleb teguh imannya dan percaya bahwa Tuhan jauh lebih besar dari yang mereka hadapi, serta Tuhan pasti menggenapi janjiNya.


“Tetapi Yosua bin Nun dan Kaleb bin Yefune, yang termasuk orang-orang yang telah mengintai negeri itu, mengoyakkan pakaiannya, dan berkata kepada segenap umat Israel: ”Negeri yang kami lalui untuk diintai itu adalah luar biasa baiknya. Jika Tuhan berkenan kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu dan akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya. Hanya, janganlah memberontak kepada Tuhan, dan janganlah takut kepada bangsa negeri itu, sebab mereka akan kita telan habis. Yang melindungi mereka sudah meninggalkan mereka, sedang Tuhan menyertai kita; janganlah takut kepada mereka.””

‭‭Bilangan‬ ‭14:6-9‬ ‭


Perenunganku:

Tuhan Allah adalah Tuhan yang menepati janji-janjiNya. Allah tidak pernah ingkar, Allah berkuasa dan sanggup lakukan apa saja seturut perkenanan dan kehendakNya. Firman Tuhan mengajarku, untuk melangkah seperti Yosua dan Kaleb. Ketika menghadapi sesuatu yang tampaknya sulit, terlalu besar, menyeramkan, mustahil, secara kasat mata, tetapi belajar memandang selalu kepada Allah yang Pegang Kendali dan berkuasa, Allah yang telah berjanji memberikan Kanaan, serta melindungi dari segala bentuk ancaman, Allah jg yang senantiasa memelihara dan menuntun perjalanan mereka. Tetapi, tak lupa, bahwa Allah juga menghendaki kehidupan yang dipenuhi ketaatan, hidup yang beriman, hidup yang bergantung kepada Allah yang besar bukan kepada diri sendiri apalagi masalah. Allah harus di atas segalanya.


Amin.


Bilangan 15

Tentang Allah:

Yang menarik dari perikop pertama (v.1-20) berjudul “Korban api-apian” dari pasal ini, terdapat 1 kalimat yang beberapa kali diulang yaitu

“...menyenangkan bagi Tuhan”.


Tuhan Allah menghendaki umatNya untuk memberikan korban persembahan yang terbaik, karena itulah menyenangkan bagi Tuhan. Korban persembahan ada dan diberikan hanya untuk Tuhan, berpusat menyenangkan Tuhan, bukan diri kita atau manusia lainnya.


Tentang manusia:

Umat Tuhan haruslah melakukan seperti yang Tuhan mau. Mempersembahan korban persembahan yang khusus dan terbaik bagi Tuhan.


Perenunganku:

Puji Tuhan...karena Tuhan Yesus Kristus telah menjadi Korban Sempurna. Ia mempersembahkan yang terbaik yang ada padaNya sebagai tebusan bagi dosa-dosa umatNya yang percaya. Oleh karena pengorbanan Yesus, kita beroleh pengampunan dan keselamaran, kita tidak lagi harus membawa korban-korban hewan, bakaran, api-apian, tetapi Allah adalah Allah, hanya Allah yang layak menerima persembahan yang terbaik dari pada umatNya, sebagaimana Tuhan Yesus telah memberi yang terbaik kepada kita, demikian pula kita, juga belajar melakukan seperti yang Yesus lakukan.


Amin.

Komentar

Postingan Populer