Day 38

 Imamat 19

Beberapa kali perintah yang sama diulang dalam perikop ini, bahkan beberapa ada pula dalam pasal-pasal sebelumnya. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya perintah yang Allah sampaikan, sehingga Ia memberi tekanan dan penegasan dalam tulisan yang berulang pada FirmanNya.

Allah menghendaki supaya kita hidup mengasihi Allah dan mengasihi sesama dalam segala aspek hidup kita. 


“Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam hatimu, tetapi engkau harus berterus terang menegor orang sesamamu dan janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia. Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah Tuhan.”

‭‭Imamat‬ ‭19:17-18‬ ‭


Mengasihi sesama dilandaskan dari hidup yang mengasihi Tuhan. Bagaimana kita mencintai Allah, akan nampak dari relasi kita dengan orang-orang lainnya.

Mengasihi orang tua dan keluarga, dalam hal beribadah, melakukan pekerjaan kita, bersikap dan bertindak, motivasi yang mendorong kita melangkah, dan lain sebagainya.

Kemuliaan Allah yang jadi pusat kekudusan hidup kita, kepentingan Tuhan dan kepentingan sesama di atas kepentingan kita.


Imamat 20

Perikop ini berjudul “Kudusnya umat Tuhan”. Beberapa kali Allah mengenalkan dan menyatakan diriNya dengan berkata “Akulah TUHAN, Allahmu”.


Allah menghendaki umatNya hidup dalam kekudusan. Tentang menjauhi perzinahan, menjauhi kehidupan yang percaya pada arwah dan peramal, kasih dan hormat pada orang tua serta keluarga, dll, kembali Allah ingatkan dan tegaskan.

Semua beporos pada 2 hal, adakah kita hidup “mengasihi Allah dan mengasihi sesama”, kudus didalam ketaatan FirmanNya?

Kiranya Tuhan menolong kita.


Amin.


Imamat 21

Perikop ini berjudul tentang “Kudusnya pada imam”.

Imam adalah orang yang diutus Allah, mereka dipanggil untuk mengerjakan tugas khusus dalam pelayanan kepada Allah dan sesama.

Perintah dan hukum tentang kekudusan pun Allah berikan secara khusus untuk imam. Ini mengartikan bahwa setiap orang yang dipercayakan Allah untuk suatu tugas dalam pekerjaan panggilanNya, tidak bisa sembarangan hidup, justru menjadi teladan untuk umat lainnya. Seluruh aspek hidup orang-orang yang Tuhan panggil, kamu, aku dan kita semua yang hidup dalam tujuan panggilan Allah, haruslah kudus dan untuk memuliakan Allah semata.

Kiranya Tuhan menolong kita, Ia meneguhkan panggilan kita, menuntun mengerjakan tugas pelayananNya, dan hidup memuliakan Allah.


Amin.

Komentar

Postingan Populer