Day 112

Tema: *Dosa dalam pelayanan kepemimpinan*

Nats: 2 Raja-raja 14-15


Tentang manusia:

  1. *Dosa ada konsekuensinya*

Azarya, anak Amazia menjadi raja bagi Yehuda menggantikan bapaknya, diusianya yg masih muda (16 tahun). Firman Tuhan mengatakan Azarya “melakukan apa yang benar di mata Tuhan” (15:3), tetapi dalam masa kepemimpinannya, Azarya masih membiarkan adanya bukit2 penyembahan berhala.

  1. *Keserakahan akan kekuasaan*

Setelah kematian raja Azarya, kita akan membaca perikop-perikop selanjutnya yang berisi cerita bagaimana raja-raja bergantian memimpin dgn durasi waktu yg GAK LAMA, ditambah lagi, cara mereka menggeser posisi raja sebelumnya adalah dengan MEMBUNUH (ada penumpahan darah untuk memenuhi keserakan mereka akan kuasa).


Tentang Tuhan:

*Allah kita adalah Pengasih, tetapi Ia adil dalam kasihNya*.


“Maka Tuhan menimpakan tulah kepada raja (Azarya), sehingga ia sakit kusta sampai hari kematiannya, dan tinggal dalam sebuah rumah pengasingan. Dan Yotam, anak raja, mengepalai istana dan menjalankan pemerintahan atas rakyat negeri itu.”

‭‭2 Raja-raja‬ ‭15:5‬ 


Tuhan menghendaki Azarya sakit dan kena tulah. Apa yang terjadi atas Azarya bukan karna Tuhan jahat, tapi Tuhan hendak menyatakan keadilan di dalam kasihNya. Dia adalah Allah yang Pengasih, tetapi Dia adil dalam KasihNya. Karna kasih Allah memberi pengampunan, tetapi Allah jg menyatakan bahwa setiap dosa dan kesalahan ada konsekuensinya. Supaya manusia tidak main2 dgn kasih Allah dan menyepelekan dosa. Ada banyak cara Tuhan mendidik dan mengajar setiap anakNya, karena Tuhan sayang dan menghendaki hidup anak2 Allah depend sama Dia, datang kpdNya memohonkan pertolongan utk keluar dari dosa.


Perenungan:

  1. Allah adalah kasih, tetapi Dia adil dalam kasihNy. KasihNya bukan kasih yg murahan, sehingga manusia bisa sembarangan dan mempermainkan Allah (dgn berkata “ah nanti juga Tuhan ampuni”). Yess, Dia Bapa yg mengampuni, tetapi konsekuensi dosa tetap ada. Tiap hari, kita perlu bersandar pada Bapa, sebab kita ga bisa dgn kekuatan sendiri.
  2. Kepercayaan yg diberikan untuk memimpin umat Allah bukan berfokus pada “kekuasaannya” atau “jabatannya”, sehingga manusia dpt menghalalkan sgala cara utk mendapatkannya, trus juga bertindak dgn kekuatan sendiri dlm memimpin umat. Tetapi di dalam kepemimpinan itu, ada anugerah Allah sehingga kita boleh dilayakkan melayani Dia juga umatNya yg berharga dan dikasihi Allah. Dalam anugerah Allah ada kekuatan dan penyertaan yg diberi untuk kita melayani dgn kasih.



Amin.

Komentar

Postingan Populer