My First Mission Trip (Kalimantan Barat, 2-9 Juli 2018)

·         DAY II (03/07/2018)
Setelah beristirahat satu malam disalahsatu hotel di Pontianak, kamipun mempersiapkan diri untuk checkout pagi hari ini pada pukul 08.00 WIB. Menjaga api semangat untuk menempuh perjalanan kurang lebih 4 – 5 jam menuju Bengkayang. Namun, sebelum berangkat ke Bengkayang, kami pun mengisi perut dengan makan di tempat makan Nasi Akwang, salahsatu favorite food di Kalimantan hehe. Lalu, tak lupa menyiapkan cemilan untuk persediaan makanan selama di mobil. Kami pun siap meluncur ke Bengkayang, sebelum berangkat kami berdoa bersama di dalam mobil. Kisah kasih selama perjalanan di mobil diwarnai dengan kami saling sharing, bercanda, take a videos & photos, nyemil, dll. Hal yang menarik selama perjalanan menuju Bengkayang ini, ada pembahasan yang membuat kami berbenah diri, alias terdapat perbedaan pendapat satu dengan yang lain, khususnya bang Cere dan aku. Tapi, disini kami tetap mau memiliki hati yang belajar dan diajar.

Beberapa hal yang kudapat dari perbincangan dan perdebatan tentang a new thing (sebut saja: vlog) untuk muda-mudi masa kini di dalam Tuhan. Perdebatan ini dimulai, karena ada satu hal baru yang bang Cere bawakan dan idekan untuk disajikan bagi anak-anak muda, yaitu vlog yang nantinya akan dikemas mengandung nilai-nilai sebagai anak-anak Tuhan, dan ini juga dapat jadi jembatan bagi anak-anak muda berkarya dan terlibat dalam kegiatan youth. Lalu, aku kurang setuju karena seharusnya kita menanamkan budaya yang berbeda dari yang dunia berikan bagi muda-mudi masa kini, singkatnya gitu… adapun beberapa poin yang kudapat dari perbincangan di mobil tentang hal itu:
n  Segala yang dilakukan, sekalipun itu adalah tools yang sering dunia kerjakan, tapi jika kita sebagai anak Tuhan yang mengerjakan tools atau hal-hal tersebut, yang membedakan kita  dengan orang-orang dunia ialah ALASAN dan TUJUAN kita buat serta mau melakukannya yaitu, UNTUK KEMULIAAN TUHAN, only for HIM!
n  Kalau kita terus stuck disatu hal aja, bergelut disatu orang yang gak mau bertumbuh gak mau dibentuk, berlarut-larut memikirkan yang gak ilahi, fokus hanya pada satu hal yang mengekang kita bergerak, maka kita GAK akan MAJU-maju. Padahal, banyak hal yang bisa dikerjakan, banyak jiwa yang menanti dan buka hati.
n  Berusaha untuk gak tertinggal dengan hal-hal baru yang sedang terjadi, karna ini jadi evaluasi dan bahan kita memperbaharui diri ke hal yang lebih baik. Terus memperhatikan sekitar, karena yang kita layani adalah jiwa-jiwa muda, lingkungan mereka tidak jauh dari seputar gadget juga sosial media.

Tak terasa tibalah kami di Bengkayang, kami begitu amaze dengan penyambutan dan jamuan yang disediakan jemaat Tuhan di Bengkayang ini. Dalam kesederhanaan mereka, mereka dapat memberikan yang TERBAIK dari apa yang mereka miliki. Mereka bukan orang yang berlebih dan punya banyak, tapi Tuhan bri kekayaan hati pada mereka, yang melayani dengan kasih. Singkat cerita, kami bersih-bersih dulu, mempersiapkan diri untuk memulai pelayanan pertama di Bengkayang pukul 19.00 WIB nanti. Ibadah ini diisi oleh 2 sesi workshop, dibawakan oleh bang Cere tentang Team Building dan sesi 2 oleh ko Yona tentang Pasangan Hidup. Jemat pun satu persatu mulai berdatangan, kamipun menyalami dan menyambut satu persatu juga dari mereka, ada momen dimana kami juga ngobrol sebentar dengan beberapa diantara mereka. Bersyukurnya aku bisa bertemu dengan beberapa remaja-remajanya Tuhan, ada Novella, Riki, Andiki, Novi, Anita, Deby, Pina, Romeo, dll.

Satu hal yang aku alami secara pribadi dan membentuk aku, momen dimana aku lihat ada salah satu dari anak remaja-remaja itu tampak sakit dengan benjolan besar dibelakang leher hingga kepalanya, anak ini bernama Romeo. Jujur, aku sangat kasihan dengannya, tapi begitu kagum dengan semangatnya yang mau datang beribadah dan bertemu Tuhan. Kondisinya gak menghalangi dia untuk beribadah. How about us? Seringkali kita suka manja, sedikit pusing, lagi haid, gak enak badan sebentar, udah memutuskan “ahh, gak ibadah dulu ahh, Tuhan juga ngerti” oke lanjut ke cerita, jadi dari jauh di hatiku udah mulai gak tenang, seperti ada yang bilang buat aku sampiri lagi si Romeo ini, berdoa buat dia, tanya kondisinya, dan memberinya sesuatu. Akupun tawar-menawar dengan apa yang dibilang dihatiku yang kupercaya ini adalah Tuhan. Tadinya aku gak mau, “nanti aja Tuhan setelah ibadah”, “kalau dia gak respon aku gimana, Tuhan?” , “kalo dia diem doang gimana Tuhan?” , pada akhirnya Tuhan bawa aku untuk PERGI, TAAT. Aku hampiri Romeo, duduk di sampingnya, tanya dia rumahnya dimana, kabarnya, beralih membahas benjolan yang besar itu, sejak kapan, dan Romeo pun cerita, dia bilang benjolan ini udah ada sejak dirinya lahir, namun terus membesar seiring pertumbuhannya, pernah periksa ke dokter, tapi dokter berkata pilihannya cuman 2 kalau dioperasi, mati atau gila. Orang tua Romeo pun memutuskan untuk tidak menyetujui Romeo dioperasi. Setelah berbincang, aku sampaikan ke Romeo “bagaimana Tuhan begitu mengasihi dia, menerima dia apa adanya, Romeo gak perlu dan gak harus jadi sempurna untuk datang ke Tuhan, karna Tuhan melihat hati Romeo yang rindu bertemu Tuhan”. Lalu, kami berdua berdoa, dilanjutkan Mak Dewi berdoa bagi Romeo juga. Really wonderful and beautiful moment <3 MAKASIH TUHAN, Angel belajar banyak!

Ngobrol juga dengan Kak Pina, berasal dari gereja lain, kak Pina bukanlah jemaat GSY Bengkayang, tapi mau datang saat itu, karena ia mau BELAJAR dari workshop ini. WOW! Apa yang kudapat? Belajar dari orang-orang daerah yang punya semangat untuk gunakan kesempatan dan waktu yang ada untuk terus belajar dan belajar, apalagi kita MASIH MUDA, udah gak ada deh waktu main-main lagi. Ibadah pun dimulai, diawali dengan praise & worship, berysukur Tuhan kasih kesempatan membawakan ice breaker¸ dengan menyanyikan lagu “Kudaki, daki” disertai gerakan. Untuk dapat berani ambil kesempatan ini, aku harus lalui deg-deganku, ketakutanku, sebelum ibadah dimulai aku ke toilet sebentar hanya untuk bilang betapa aku deg-degan, setelah itu biar smua Tuhan yang ambil alih, aku jalani bagianku. Selesai sudah ice breaker dan worship sebelum mulai workshop.

Sesi 1 oleh bang Cere tentang TEAM BUILDING, beberapa poinnya:
-          Pekerjaan dapat cepat selesai, bila dilakukan dengan kerjasama serta pemimpin turut terlibat di dalamnya.
-          Dalam tim, pemimpin alami pembentukan diri saat dalam memimpin, begitu juga dengan anggota tim yang memiliki ketaatan untuk dibentuk.
-          Banyak sihhh poinnya, nanti dimintain deh bahannya di bang Cere kalo mau tau lebih lanjut hehe :-p

Sesi 2 oleh ko Yona tentang “PASANGAN HIDUP” alias “APAKAH DIA BENAR YANG BERASAL DARI TUHAN?”, beberapa poinnya:
-          Kalo kita belum siap menikah, gak usah pacarana! Pacaran = proses menuju pernikahan.
-          Jaga kekudusan!
-          Beri diri kita untuk dimentoring bila sudah siap menjalin suatu hubungan.
-          Dasar menjadikan seseorang pasangan kita, dasar menyukai seseorang, bukanlah karna FISIKnya atau momen-momen indah bersama dia. Tapi, karna Tuhan yang didalamnya.
-          Dan masih banyak lagi…. :-D

Yang menarik dari sesi workshop ini ialah ada salahsatu orang yang mengajukan SANGGAHAN, sanggahan loh men,,,bukan pertanyaan, haissss sedap.
Sanggahan = segala permasalahan tidak bisa hanya diselesaikan dengan kata “maaf”, orang gak bisa disebut pemimpin sekalipun dia adalah orang yang memberi support, interesting, dll. Dasarnya dia mempunyai VISI.
Jawaban bang Cere = cara penyelesaian masalah itu berubah-ubah tidak dapat dipatok dengan satu cara saja, karna masalah dan kondisi juga berubah-ubah bahkan setiap orang memiliki perbedaan.
Diatas itu singkat dan intinya aja yang gengs..

Lanjut lagi, selesailah ibadah dan workshop hari pertama di Bengkayang. Setelah itu, kami berbincang-bincang satu sama lain. Aku pun ngobrol dengan kak Desy, salah satu leader youth di gereja ini, diapun adalah orang yang memberi sanggahan pada sesi workshop tadi. Sharing yang kami bahas ialah tentang perpindahan gereja, poin-poinnya:
-          Alasan perpindahan gereja dari aliran satu ke aliran lain, bukanlah karna pertumbuhan yang seakan-akan kita anggap tidak terjadi di gereja tertentu. Pada dasarnya, pertumbuhan hanya berasal dari Tuhan, bagian gereja dan manusia hanyalah: ada yang menabur, menanam, memberi makan/pupuk, menyiram, dan menuai. Intinya tapi satu, yang memberi pertumbuhan hanya bagian TUHAN.
-          Bila ada jemaat baru dari gereja lain ingin berjemaat di gereja kita, kita tidak dapat langsung ajak bergereja menetap disini. Kita harus didik mereka, sebelum selesai lewati proses dan pengenalan, mereka diminta untuk tetap pamit dengan sopan dengan gereja lama mereka, barulah dapat sepenuhnya memberi diri dibentuk, diajar, dan setia bergabung bersama di gereja ini.
-          Banyak sihhhh lanjutan sharingnya..tapi itu dulu ya :p

Setelah itu, kami kembali untuk beristirahat dan siap menyambut hari esok dengan menjaga api semangat yang menyala untuk melayani Tuhan dan umatNya 😊

Komentar

Postingan Populer