My First Mission Trip (Kalimantan Barat, 2-9 Juli 2018)


My First Mission Trip
Kenapa “First”?
Karna, aku yakin dan percaya akan ada another mission trip, kedua, ketiga, keempat, dst.
Ceritapun dimulai…

·         PRE
Perencanaan misi ini udah dibicarakan satu tahun yang lalu, untuk waktu tanggalnya kami tidak ingat, namun yang pasti pembicaraan dibuka dan dimulai di tempat makan Ayam Geprek, yang hadir ikut makan dan membicarakan hal ini sekitar 6-7 orang. Antusias? Ya, semua antusias. Tapi, semua kembali kepada kehendak Tuhan dan hati masing-masing. Waktu pun kian berlalu, yang akan pergi misi tlah dipastikan yaitu 6 orang, salah satunya aku! *How happy I am😊
Terkait kepergian misi ini, aku sampaikan kerinduanku pada Tuhan, yang kian makin bertambah setelah membaca buku Radical, rasanya seperti ditabok bolak-balik… eitsss, ingat ora et labora? Doa saja gak cukup ma bro, ma sist. So, usaha yang aku lakukan ialah aku ikut kerja event sekitar 40 hari di Pekan Raya Jakarta, yang penghasilannya dapat dipergunakan untuk pergi bermisi.
Melayani -> memberi diri -> ada harga yang dibayar -> pengorbanan waktu, materi, energi, dll -> yang pasti ada HATI
Mendekati hari H, tim misi HOPE melakukan persiapan sesuai bagiannya masing-masing. Kami juga sepakat doa dan puasa bersama sebelum misi tiba. Melakukan pertemuan, membicarakan segala yang dibutuhkan untuk pergi misi. Minggu, 1 Juli 2018 di ibadah raya minggu, kami diutus oleh gerejaNya. Dalam hal “misi” memang ada yang diutus dan ada yang sebagai pengutus. Bersyukur pula, kami mendapat banyak dukungan, baik itu doa, dana, kata-kata penguat, penyemangat, dan lainnya. Dengan keterbatasan kami, Allah mencukupi segala yang kami butuhkan untuk pergi misi ini. Mission Trip ini dari Allah & untuk Allah.

·         DAY I (02/07/2018)
Kami take off  dari Soekarno International Airport pukul 07:30 WIB, ada yang menarik dipagi keberangkatan ini, salah satu teman HOPE menitipkan bekal sarapan pagi untuk masing-masing dari kami. Tak hanya bekal sarapan, terdapat juga sepucuk surat yang manis, berisi kata-kata semangat. Kami juga mendapat kabar beberapa teman HOPE lainnya turun andil dalam memberi dukungan dana, padahal yang kami tau beberapa diantara mereka bukanlah orang yang berlebih, tapi mereka dapat memberi dengan kasih, fokusnya bukan pada nilai dan jumlah yang diberikan. Dari hal ini aku belajar sesuatu, selain mengucap syukur tentunya berada dalam komunitas & keluarga HOPE yang luarbiasa, ternyata ada banyak cara untuk memberkati jiwa, ada bagian lain yang dapat kita ambil & lakukan jika diwaktu tertentu kita tidak dapat pergi melakukan misi, kita bisa memberi dukungan lewat banyak hal, dengan sebagaimana keberadaan kita. Bukan masalah besar kecil, sedikit banyak, sederhana mewah, tapi ADA/TIDAK kemauan kita, dan adakah HATI yang terbeban?
*di Bandara* Mak (re: Ibu Dewi) ada bilang beberapa hal ke aku, intinya yang kuingat begini:
“Ketika suatu tim diutus pergi misi ke suatu tempat, mereka yang tidak pergi bukan berarti diam, tak lakukan apa-apa. Mereka tetap ambil bagian untuk berdoa bagi tim, mereka tetap bergerak sebagai PENGUTUS. Support yang diberikan bisa dalam berbagai bentuk. Jemaat Tuhan GSY Rajawali Pasar Baru dan Keluarga HOPE aplikasikan hal ini”
Selama di pesawat ada beberapa kejadian lucu yang menyelingi perjalanan misi ini, beberapa diantaranya:
n  Bang Sam yang grogi dan gemetar saat pesawat take off & landing, dengan wajah memerah dan lekukan raut mukanya, bang Sam memegang erat celana Mak & Ko Yona… hahaha, hal yang menggelikan^^
n  Ko Yona sang musisi kita, membawa gitar untuk digunakan saat pelayanan misi nanti, namun lagi-lagi ada saja hal lucunya. Saat mau keluar pesawat dan mengambil gitarnya, ko Yona memperagakan kepada pramugari cara menempatkan gitarnya pada bagasi kabin, disertai dengan celetukan “tuh kan mbak, liat nih, muat kan…” *kami semua tertawa^^

Tiba di Pontianak Supadio Airport, tim misi HOPE dijemput oleh 3 orang anak muda (re: ko Kev, bang George, & ci Shella) menggunakan 2 mobil, mereka adalah bagian dari Joshua Generation (JG) Youth GSY Psalm21.  Mak, aku dan ci Shela di mobil yang dikendarai ko Kev, sedangkan ko Jeje, ko Yona, bang Sam, & kak Temi ada di mobil yang dikendarai bang George. Selama dimobil dalam perjalanan kami banyak berbincang-bincang, mulai dari tentang Pontianak, GSY, dan yang menyenangkan kami membicarakan hal-hal ilahi, bagaimana perjumpaan mak dengan Tuhan, proses pertobatan dan pengalaman bersamaNya. Setelah itu, kami tiba di tempat makan untuk makan siang, lalu diantar ke penginapan untuk beristirahat. Sore hari kami mengunjungi HOME (desc: a name of JG Youth Psalm21’s basecamp). Disinilah HOPE & JG banyak bertukar pengalaman, sharing life, tim HOPE juga dijamu dengan luarbiasa. Para perempuan membentuk lingkup perbincangannya sendiri, begitu juga dengan para lelaki, yang pasti pusat dari perbincangan kami ialah tentang Allah dan pekerjaanNya, bagaimana lika-liku membangun pemuridan yang maksimal, suka duka, motivasi dan alasan mau radikal untuk Tuhan, yang pasti hal-hal yang membakar api semangat untuk bergerak lebih dan lebih lagi untuk Tuhan. Dari banyak hal yang kami bahas, beberapa poin pembelajaran yang kami terima, dan kesan yang kami dapat dari kunjungan serta pertemuan bersama JG Youth Psalm21, antaralain:
-          HOME => tempat ini boleh ada tentu karna perkenanan Tuhan, selain itu hebatnya semua leaders JG turut terbeban mengusahakan tempat ini, mereka gotong royong mengumpulkan dana secara konsisten dan komitmen untuk keberlangsungan tempat ini. Tempat ini boleh berdiri dan ada satu tujuannya untuk Allah dan jiwa-jiwa. Disini mereka dapat mengadakan komsel pemuridan, ngumpul untuk berbagi hidup, tempat ini jadi sarana menjangkau jiwa-jiwa muda yang terhilang yang belum tergabung dalam satu komunitas membangun. (memiliki basecamp sejenis HOME seperti JG ini adalah salah satu hal baik yang dapat HOPE adopsi)
-          Di HOME salah satu kegiatan yang mereka adakan ialah mini class, kegiatan yang berisi pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan dan materi yang dikuasai leaders JG, kegiatan ini juga untuk equipping leaders dalam hal penyusunan materi ajar, hal-hal yang dibahas saat pemuridan, tentunya untuk bekal penanaman nilai-nilai yang akan terus dibawa oleh generasi penerus
-          Dalam hal pemuridan => PKS (Pemimpin Kelompok Sel) mesti belajar dengan hikmat Allah dapat membedakan murid-murid yang sungguh memiliki hati untuk melayani dan datang ke komsel dengan motivasi yang benar, sehingga sebagai PKS kita dapat menahan dulu dalam memberikan tanggung jawab yang nantinya mempersiapkan mereka jadi leaders dan PKS berikutnya
-          PKS gak bisa kerja sendiri, kita cuman punya 2 tangan yang mungkin hanya dapat memeluk 1/2 jiwa terhilang, tapi bila seluruh PKS bersatu hati untuk berdoa, satu visi, bergerak bersama, sama-sama mengerjakan beban dari Allah, maka akan ada banyak tangan terbuka lebar yang siap merangkul banyak jiwa dari Tuhan untuk dimuridkan dan didewasakan didalamNya
-          Pekerjaan Tuhan gak harus ada FULLTIMER, tapi yang mesti ada itu FULLHEART

-          Alasan memberi diri menjadi leaders & PKS yang militan dan radikal => karna stiap kita MENGALAMI PERJUMPAAN dengan Tuhan secara pribadi, dan teguh yakin bahwa perintah Tuhan adalah PENTING
Sepulangnya dari HOME, kami kembali ke penginapan untuk bersih-bersih dan istirahat. Kami sepakat pukul 20:30 WIB kumpul bersama untuk berdoa dan mendengarkan arahan dan Firman Tuhan yang dibawakan pemimpin kami Pastor Jeje. Ayat Firman Tuhan yang dibaca, Mazmur 46:11 , 1 Petrus 5:3 ,
Kisah Para Rasul 1:8 “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.
Firman Tuhan yang disampaikan kepada para rasul adalah Firman Tuhan yang sama yang disampaikan kepada kita. Di dalam kita semua ada Roh Kudus yang tinggal, Roh Kudus yang penuh kuasa. Maka dari itu, kuasa yang Roh Kudus kerjakan melalui pekerjaan rasul-rasul adalah kuasa yang sama, yang sanggup bekerja di dalam kita. Setiap hal yang kita kerjakan tidak berfokus pada KEAKUAN kita, tapi kemuliaan Tuhan saja. Apapun yang kita lakukan selama perjalanan mission trip ini akan berdampak dan penuh kuasa, jika kita percaya dan andalkan Roh Kudus.

Seusai Firman Tuhan disampaikan ko Jeje, kami membahas kelengkapan bahan yang sudah dipersiapkan oleh bang Sam dan ko Yona sebagai pengisi workshop. Pesan Ps. Jeje untuk setiap kita dalam melakukan pelayanan misi ini:
-          Segala hal dilakukan dengan hati yang terbeban untuk sebuah perubahan bagi anak-anak daerah
-          Gak butuh materi, tema, kata-kata, yang tinggi, hebat, tapi tidak disampaikan dengan hati
-          Not show ME, but show GOD
-          Kalau Tuhan udah utus dan tunjuk kita, harus siap, jangan banyak alasan untuk menghindar, menjauh dan menolak. Ini pekerjaan Tuhan, seharusnya bersyukur kita sudah dilibatkanNya
Pertemuan ini pun diakhiri dengan kesatuan hati berdoa bersama😊

Komentar