Futsal Putri SMAN 30

Juni 13, 2016

Futsal Putri SMAN 30

-@ftslptri30-

Aku mau bercerita tentang Futsal Putri SMA Negeri 30 Jakarta, salahsatu hal terindah yang masuk dalam sejarah perjalanan hidupku. Ekstrakurikuler ini berdiri kembali pada tahun 2013, setelah vakum selama 2 tahun terakhir. Alkisah, ketika aku menjalani masa MOPDB atau yang lebih dikenal MOS, beberapa kakak – kakak kelas memasuki ruangan kelas dimana aku sedang duduk di ruangan itu sebagai siswi baru SMAN 30. Mereka ternyata adalah anggota ekstrakurikuler futsal di SMAN 30, terlihat semuanya adalah laki – laki, tapi ada satu wanita diantaranya ikut mempromosikan kegiatan ekstrakurikuler futsal namanya kak Pretty, singkat cerita mereka membuka sesi tanya jawab, dan aku langsung mengacungkan tangan tanpa ragu – ragu bertanya “kak, apa disini ada ekskul futsal putri?” dan salahsatu dari mereka menjawab “ada, kamu bisa langsung hubungi contact person-nya yaa”.

Sesampainya di rumah, aku menghubungi salahsatu kakak kelas itu, dan bertanya tanya mengenai kegiatan futsal. Tak lama setelah itu, aku dan kedua temanku (Jihan&Febi) yang adalah teman SMPku dan kami sudah menyukai olahraga futsal sejak SMP akhirnya pun memberanikan diri mengikuti latihan ekstrakulikuler futsal putri yang baru dibangun kembali, saat itu hanya ada kami tiga perempuan yang dengan pede dan berani mengikuti latihan futsal diantara banyaknya laki – laki yang juga sedang mengikuti latihan futsal, kami bertiga masih sangat malu – malu, berbeda dengan para lelaki itu, ya karna kami tau futsal memanglah bidang olahraga mereka. Satu hal tak kami lupa, pelatih futsal saat itu ialah kak Arie. Kak Arie adalah pelatih yang baik, ia membimbing kami bagaimana teknik bermain bola futsal. Tak hanya itu, kak Arie mensupport kami untuk tidak lagi malu – malu, ia bercerita bagaimana dulu kakak – kakak kelas kami yang perempuan sudah lebih dulu pernah berkontribusi dalam ekstrakurikuler futsal putri ini hingga meraih beberapa juara di perlombaan futsal putri antar sekolah.

Kak Arie, Aku, Jihan & Febi (Reminder: Please, ignore our face!)

Kami bertiga datang bersama pada jadwal latihan futsal, walau kami tidak mendiami kelas yang sama, dimana aku di X-MIPA 4 , Jihan di X-MIPA 3 , dan Febi di X-IIS 3 kami tetap saling menunggu ketika jam pulang sekolah berbunyi untuk bersiap mengikuti latihan. Seiring waktu berjalan, kamipun beradaptasi dengan teman – teman kelas kami. Akhirnya, anggota futsal putripun bertambah, Jihan membawa teman sekelasnya bernama Athaya yang mau bergabung bersama di kegiatan ekstrakurikuler futsal putri ini. Athaya memilih bagian menjadi goal keeper, dan yang akan melatihnya bagaimana teknik – teknik menjadi penjaga gawang ini adalah kak Anes (Re: Yohanes Christian).

Kak Anes

Kak Arie, Aku, Athaya, & Feby

Hari berganti hari, pertambahan anggota futsal putri tidak hanya sampai disitu. Febi juga sempat mengajak sepupunya yang adalah adik kelas Febi, Jihan dan aku namanya adalah Fahrel (entik) yang juga beberapa ikut latihan dan sparing bersama kami. Hingga suatu hari beberapa siswi – siswi di kelas X-MIPA 1 berminat untuk bergabung bersama kami menjadi suatu team yang lengkap bahkan berlebih anggota (1 team = 5 orang). Mereka adalah Eva, Ibeth, Tamara, Viola, Teny. Kami pun berusaha mengenal satu sama lain, dengan latihan bersama, kumpul bersama, mengobrol, cerita – cerita, banyak hal yang kami lakukan dengan bersama – sama. Waktu terus berjalan sampai pada suatu ketika Febi sudah tidak lagi mengikuti kegiatan futsal alias berhenti, disusul dengan Tamara yang juga sudah mulai jarang mengikuti futsal, dalam proses perkembangan futsal kami mendapat penambahan anggota lagi ada Sarah Dwiyanti. Lalu, ada Aqila, Acha, Nose, Diva, Salma, Ebel, Windy. Tapi diantaranya ada yang bertahan tak lama seperti Diva, Salma, Windy, Ebel, Nose. Tapi kami tetap berteman. Banyak hal yang kami lalui bersama, hingga sulit diungkapkan dengan kata – kata. Kami juga beberapa kali harus menghadapi gonta – ganti pelatih, itu terjadi karena suatu masalah yang dengan kesehatian harus kami hadapi. Tidak hanya sampai disitu kembali lagi jumlah kami bertambah, dengan masuknya adik – adik kelas kami yang juga akan menjadi bagian dari keluarga futsal putrid. Satu yang pasti kalau kami tidak pernah berhenti untuk berjuang meraih juara, lewat sparing kami berlatih, berusaha untuk tidak absen dalam latihan sampai beberapa diantara kami harus menanggung masalah dikeluarga kami masing – masing. Tapi dengan semua konflik yang memang harus ada diantara kami justru membuat kami semakin erat dalam team. Kami sudah layaknya keluarga, kedekatan hubungan kami satu sama lain tidak hanya terealisasi didalam futsal, namun diluar kegiatan futsal pun kami tetap dekat, seperti yang tadi kubilang bahwa futsal putri SMA 30 sudah seperti keluarga kedua. Banyak teman – teman dikelas yang menilai team futsal putri 30 sangat kompak, kami memiliki keunikan tersendiri. Aku sangat menyayangi team ini, proses yang bentuk kami semakin maju dan erat persahabatannya. Tertawa bersama, nangis bersama, makan bersama, tidur bersama, mandi bersama, jalan bersama, foto bersama, suka sama orang yang sama HAHAHA, boncengan bertiga bersama, cium2an bersama (hayo jgn nethink), nyisir bersama, bikin video bersama, gendong2an bersama, banyak banyak banyak banyak hal yang kami lalui bersama – sama. Hari – hari kami bersama adalah hari – hari indah. Jika dijabarkan dengan kata – kata semua hal yang kami lalui takkan dapat menggambarkan bagaimana kami bisa sampai seerat ini. Kenangan dan waktu bersama kalian tidak akan pernah aku lupakan. Keindahan masa SMAku bukan karna hubungan percintaanku dengan lawan jenis, tetapi keindahan masa SMAku ada pada mereka yaitu Team Futsal Putri SMAN30.